GRAHA NUSANTARA. Layaknya sebuah musyawarah kerja yang bertujuan untuk menyusun program kerja, di organisasi formal manapun pasti dilaksanakan dengan mengedepankan ketaatan pada perangkat aturan formal yang disepakati dan berlaku di organisasi tersebut. Termasuk juga dengan Musyawarah Kerja (Musyker) 1 MWCNU Buduran periode kepengurusan masa khidmah 2023-2028 yang dilaksanakan pada Ahad (28/5) di Graha Nusantara kantor MWCNU Buduran.
Berdasarkan Bab IX Pasal 21 dan 23 huruf d Anggaran Dasar NU, lalu Bab XXII Pasal 82 Anggaran Rumah Tangga NU ditegaskan bahwa Musyker wakil cabang merupakan forum kedaulatan tertinggi kedua setelah konferensi wakil cabang. Sebagai forum dengan kedaulatan tertinggi kedua setelah konferensi, maka Musyker MWC perlu diatur dengan sebuah aturan yang disepakati atau disahkan melalui proses demokratis oleh seluruh peserta musyker.
Maka setelah opening ceremonial, sesi formal yang sangat vital adalah Sidang Pleno 1 yang bertemakan penentuan tata tertib Musyker 1 MWCNU Buduran masa khidmah tahun 2023-2028. Karena ini merupakan forum yang sangat fundamental dalam Musyker 1 tersebut, maka pimpinan sidang forum ini adalah pimpinan tertinggi dari MWCNU Buduran. Maka tampillah KH. Chusnul Waro sebagai pimpinan sidang dan Kiai Hasan Jamil sebagai sekretaris sidang.
Istimewanya, Sidang Pleno 1 Musyker 1 tersebut berlangsung tidak lebih dari 5 (lima) menit. Bukan karena gangguan atau apa, tapi karena kewibawaan dan kepiawaian pimpinan sidang, serta di sisi lain karena adab dan kedewasaan peserta Musyker 1. Setelah Ketua Sidang membuka dan menyerahkan pembahasan pada sekretaris sidang, tampillah sekretaris dengan memberikan 2 (dua) pilihan pada forum. Pertama, draft tatib dibacakan pimpinan sidang dan didiskusikan untuk disetujui tiap pasal dan poinnya. Kedua, peserta dipersilahkan membaca dan menelaah, bila ada koreksi, usulan, masukan pada draft yang sudah tersedia, maka dipersilahkan menyampaikannya untuk didiskusikan. Ternyata peserta aklamasi memilih pilihan kedua. Lalu sekretaris sidang memberi waktu menelaah, bila sudah habis atau bila waktu belum habis tapi dirasa cukup, maka silahkan mengajukan usulan. Ternyata setelah beberapa saat yang tidak lebih dari 5 (lima) menit, semua peserta aklamasi menyatakan bahwa draft bisa disepakati untuk diputuskan. Maka jadilah pimpinan sidang mengetok palu sebagai tanda pengesahan draft tata tertib Musyker 1 tersebut. Tentu ini bukan karena ingin gampangnya, tapi karena sebelumnya peserta sudah menelaah draft tata tertib yang termaktub di naskah materi Musyker 1 tersebut, dan aklamasi menyimpulkan sudah bisa mewadahi kebutuhan protokoler Musyker 1.
Tapi di sisi lain, saat sidang komisi juga terlihat beberapa diskusi hangat di antara peserta terkait beberapa persoalan yang dipahami dari pendekatan dan perspektif yang berbeda di antara mereka. Tak jarang terlihat ada beberapa peserta yang saling mengajukan argumentasi dalam kelompok kecilnya dengan moderasi pimpinan sidang komisi yang didampingi sekretaris. Menariknya, ketika diskusi atau lebih tepat perdebatan itu terlihat seolah-olah akan mencapai klimaks dengan posisi saling bertahan pada argumentasinya, namun sekonyong-konyong di antara yang berdebat atau salah satu peserta di kelompok itu mengutarakan sebuah statemen yang membuat pihak yang berdebat dan forum sidang komisi kecil itu tertawa hebat. Istimewanya lagi, justru stateman yang lebih mirip joke atau gurauan itulah yang menjadi jembatan pertemuan argument yang berbeda, atau menjadi solusi hangatnya diskusi. Inilah kehebatan warga NU yang memang dari kecil sudah biasa menjadi santri, sehingga gurauannya pun mampu menjadi solusi karena bersandar pada penguasaan kitab keislaman klasik yang mapan dan pemahaman ushuliyah yang mantab. Mengikuti tiap persidangan itu seolah-olah sedang mengaji atau nyantri pada para kiai atau santri senior yang menterjemahkan kemampuannya dalam konteks perencanaan organisasi.(c)
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah
Aamiin…
Alhamdulillah Kita bersyukur ditakdirkan oleh Alloh SWT berjam’iyah Nahdlatul Ulama ,bersama orang orang yang Alim, dengan harapan muda2an kita mendapatkan keberkahannya para muassis NU dengan semangat kita Berjuang mencari Ridho Alloh SWT
Alhamdulillah Kita bersyukur ditakdirkan oleh Alloh SWT berjam’iyah Nahdlatul Ulama…bersama orang orang yang Alim, dengan harapan muda2an kita mendapatkan keberkahannya para muassis NU dengan semangat kita Berjuang