SELOKA SI HIJAU TUA

SELOKA SI HIJAU TUA

Oleh: Jambedaweh

 

Assalaamu ‘alaikum Tuan dan Nyonya

Serasi nian bergandengan tangan bersama

Kalam doa sebagai salam pembuka

Moga Tuan dan Nyonya selamat sejahtera

 

Serasi nian bergandengan tangan bersama

Saling mengisi dan menyempurnakan semuanya

Moga Tuan dan Nyonya selamat sejahtera

Iringan doa kami panjatkan pada Yang Maha Kuasa

——-

Satu dua tiga empat itu urutannya

Tak patut bila dibalik tempatnya

Hati gundah menjadi ceria

Mengenal Tuan dan Nyonya lewat tulisannya

 

Tak patut bila dibalik tempatnya

Karena semuanya memiliki haknya

Mengenal Tuan dan Nyonya lewat tulisannya

Menjadi benggala bagi badan bening tampaknya

——-

Awan berarak terbang di angkasa

Para pengembara sendirian mengambah rimba

Margasatwa bersaing mencari mangsa

Hidup hanya demi menurutkan nafsunya

 

Para pengembara sendirian mengambah rimba

Itulah perumpamaan manusia di dunia

Hidup hanya demi menurutkan nafsunya

Malanglah insan yang tak tahu tujuan dan cara menghadapinya

——-

Buya bapak ayah dan abah itu panggilannya

Bagi Tuan bila sudah dewasa dan berkeluarga

Handai taulan memasang tampang bahagia

Menghaturkan doa than’iah dengan riangnya

 

Bagi Tuan bila sudah dewasa dan berkeluarga

Ingatlah bahwa juga ada saudara di tempat kerja

Menghaturkan doa tahni’ah dengan riangnya

Menjadi tugas Tuan pada mereka semua

——-

Pena kertas penggaris dan tinta di atas meja

Semuanya tersedia menjadi alat kerja

Oleh sebab tak semua menginginkannya

Hanya yang bersemangat sanggup melakukannya

 

Semuanya tersedia menjadi alat kerja

Tapi mencari kemanfaatan diri adalah hakikat sebenarnya bekerja

Hanya yang bersemangat sanggup melakukannya

Mengalahkan bisikan kepentingan menipu sesamanya

——-

Beliau anda saya dan mereka adalah kolega

Adanya iman menjadikan warna hati kita bersaudara

Usahlah kita membesarkan debat kusir demi pengakuan semata

Sebab warna kita adalah hijau tua

 

Adanya iman menjadikan warna hati kita bersaudara

Saudara yang mencari manfaat badan bersama di hadapan Pencipta

Sebab warna kita adalah hijau tua

Marilah bersama saling belajar dengan riang gembira

——-

Di tempat ini Tuan dan Nyonya bisa titahkan sesukanya

Karena itulah kewajiban paduka pada kami semua

Pastikan saja Tuan dan Nyonya meneladani semuanya

Kami terima laksana pelajaran berharga

 

Karena itulah kewajiban paduka pada kami semua

Maka hak kami untuk menjalankannya

Kami terima laksana pelajaran berharga

Sebagai bekal utama bagi seorang pengembara

——-

Mobil dan sepeda parkirnya berbeda

Terkadang keduanya bertemu di jalan raya

Anda mereka dan saya tentu berbeda

Meskipun nyatanya kini kita bersama

 

Terkadang keduanya bertemu di jalan raya

Tapi tak patut mobil dan sepeda berebut di jalur yang sama

Meskipun nyatanya kini kita bersama

Suatu saat kita terpisah lalu bersua juga

——-

Merah biru hitam dan kuning itu warnanya

Cukuplah hijau tua menjadi warna kita

Bukan merah dan tak juga kuning esensinya

Janganlah ikut salah menduga

 

Cukuplah hijau tua menjadi warna kita

Memerah saat marah dan menguning saat mulia

Janganlah ikut salah menduga

Sebab kami mengajak Tuan-Nyonya mulia bersama

——-

Tasbih kayu kaukah diputar dengan ibu jarinya

Menerbangkan puja pada Sang Pencipta

Kitab dibuka dan dibaca dengan seksama

Mengobati kelamnya jiwa di malam gulita

 

Menerbangkan puja pada Sang Pencipta

Diiringi permohonan maaf pada paduka semua

Mengobati kelamnya jiwa di malam gulita

Moga itulah manfaat Seloka Hijau Tua

——-

——-

Buduran – Senin Legi, 14 Muharram 1443 H/23 Agustus 2021 M