SUKOREJO. Telah menjadi ciri khas dari warga nahdliyyin bahwa ekspresi penyandaran terjadinya segala sesuatu merupakan hak prerogratif Allah SWT, walaupun manusia diberi hak dan wewenang berikhtiar menggunakan kemampuan dalam kapasitas yang dimilikinya untuk meraih mimpi-mimpinya. Begitulah yang dilakukan oleh PRNU Sukorejo dalam konteks peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2023 ini. Setelah sepekan sebelumnya diadakan perlombaan bagi para santri di desa Sukorejo, maka pada Sabtu pagi (21/10) PRNU melakukan ikhtiar batin dengan melakukan khotmil Qur’an dan berziarah ke makam sesepuh desa, Mbah Sapu Angin.
Khotmil Qur’an dan ziarah ini diikuti oleh jajaran PRNU Sukorejo dan organ sayapnya meliputi lembaga seperti Lazisnu dan badan otonom sepeti Muslimat, Fatayat, IPNU, dan IPPNU. Bertempat di masjid Nur Hidayah, setelah subuh pada hari itu dimulailah pembacaan al-Qur’an oleh para aktifis NU di lingkungan Sukprejo. Pembacaan ini 30 juz al-Qur’an ini selesai pada jam 09.00 dan dilanjutkan dengan doa khotmil Qur’an.
Setelah itu, jajaran aktifis NU Sukorejo berziarah menuju lokasi makam Mbah Sapu Angin. Di makam pepunden desa Sukorejo ini mereka melakukan pembacaan tawassul, beberapa surat al-Qur’an, zikir, dan doa. Ustadz Agus Salim sebagai ketua Tanfidziyah PRNU Sukorejo memimpin langsung kegiatan ini diikuti oleh beberapa aktifis lain yang dengan setia telah mengikuti khotmil Qur’an sejak pagi di masjid Nur Hidayah.
Sebenarnya, apa yang dilakukan oleh PRNU Sukorejo pada hari itu merupakan upaya untuk mengharapkan pertolongan Allah SWT atas hajat mereka yang akan dilaksanakan pada hari berikutnya mulai pagi sampai malam. Hajat tersebut adalah peringatan HSN 2023. Amaliyah yang dilakukan oleh PRNU Sukorejo ini menjadi indikator bahwa mereka merupakan orang NU tulen yang selalu berusaha berdiri dalam keseimbangan (tawazun) sikap antara memaksimalkan upaya lahir dan di satu sisi menguatkan upaya batin atas apa yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Melalui percakapan media seluler, Ustadz Agus Salim menyampaikan bahwa khotmil Qur’an dan ziarah Mbah Sapu Angin itu sengaja mereka lakukan dengan satu tujuan, yaitu semoga acara peringatan HSN 2023 berjalan dengan baik dan Sukorejo dijadikan desa yang barokah. “Harapan kami dengan khotmil Qur’an dan ziarah ini semoga Allah memberikan kemudahan dalam peringatan HSN tahun ini dan semoga Sukorejo menjadi desa yang barokah.” Ujarnya sambil membetulkan cara bersongkoknya yang memang khas.(c)
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah