Dukuhtengah – NU Care – LAZISNU PRNU Dukuhtengah Memperkuat Lembaga dengan Mengadakan Kegiatan Halaqoh Zakat malam lalu (20/03)
NU Care-LAZISNU merupakan lembaga nirlaba milik perkumpulan Nahdlatul Ulama (NU) yang bertujuan untuk berkhidmat dalam rangka membantu kesejahteraan dan kemandirian umat; mengangkat harkat sosial dengan mendayagunakan dana Zakat, Infak, Sedekah (ZIS) dan dana sosial-keagamaan lainnya (DSKL).
Pada bulan Ramadhan 1445 H, NU Care – LAZISNU PRNU Dukuhtengah mempunyai program kerja guna meningkatkan wawasan kepada masyarakat sekitar mengenai rukun Islam yang ketiga yakni tentang Zakat. Kegiatan ini dikemas dalam acara Halaqoh Zakat dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan terkait zakat serta salah satu bentuk penstasyarufan dana LAZISNU ranting Dukuhtengah. Acara ini diikuti oleh seluruh Badan Otonom NU seperti Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU IPPNU, Ishari, Pagarnusa, serta SATKORKEL Banser Ranting Dukuhtengah yang bertugas sebagai keamanan dalam acara tersebut. Tidak hanya itu, pada acara ini juga dihadiri oleh tokoh Masyarakat, Takmir Masjid & Musholla dan juga ketua RT RW se-Dukuhtengah.
Acara dimulai pada pukul 21.00 WIB yang dipimpin oleh Misbachul Munir selaku Master of Ceremony dan dibuka dengan bacaan surah Al Fatihah. Selanjutnya yaitu sambutan – sambutan yang dimulai oleh Fithroni, S.Pd. selaku ketua NU CARE – LAZISNU PRNU Dukuhtengah.
Dalam sambutannya beliau menyampaikan ungkapan terima kasih nya kepada seluruh panitia Halaqoh Zakat yang telah memberikan waktu tenaga fikiran untuk menyusun kegiatan tersebut. Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan kepada semua tamu undangan yang hadir pada acara tersebut bahwasannya kegiatan pada malam hari ini adalah salah satu bentuk penstayarufan dana LAZISNU yang dikemas dalam acara HALAQOH ZAKAT.
“Kegiatan pada malam hari ini merupakan salah satu bentuk pentasyarufan dana LAZISNU Dukuhtengah yang dikemas dalam acara HALAQOH ZAKAT”, ungkap nya.
Beliau juga menegaskan kepada semuanya bahwa seluruh yang hadir pada malam hari ini adalah seseorang yang beruntung karena diberi kesempatan dapat hadir untuk mengikuti kajian tentang zakat.
“Dalam sebuah Riwayat hadist mengatakan, Barang siapa yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, dialah tergolong orang yang beruntung, dan barang siapa yang hari ini sama dengan hari kemarin dialah tergolong orang yang merugi dan bahkan, barang siapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin dialah tergolong orang yang celaka”, Ujar nya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Moch. Rojin, S.Ag., M.Pd.I. selaku ketua PRNU Dukuhtengah memberikan semangat kepada semua anggota untuk bekerja sama menjalankan program kerja nya serta menyampaikan harapan setelah diadakan acara malam hari ini dibuatkan sebuah rangkuman atau buku supaya dapat dijadikan referensi dalam menunaikan zakat.
“Harapan saya kepada semuanya, setelah diadakannya acara pada malam hari ini, saya berharap dapat dibuatkan sebuah rangkuman atau buku supaya bisa dijadikan referensi semua orang dalam menunaikan kewajiban kita dalam berzakat”, tuturnya
Sementara itu, H. Chusnul Arofiq selaku kepala desa Dukuhtengah juga menyampaikan harapan kepada Masyarakat desa Dukuhtengah supaya tetap ingat dan tidak terjadi kekeliruan dalam menyalurkan zakat.
“Meskipun ini adalah agenda tahunan, namun harapan kami diadakannya acara ini supaya masyarakat tetap ingat dan tidak terjadi kekeliruan dalam menyalurkan zakat”, ungkap nya
Tidak hanya itu, acara ini turut dihadiri oleh Ustad Achmad Zaini selaku ketua Dewan Masjid Indonesia kecamatan Buduran. Beliau menyamaikan makna dari arti HALAQOH pada acara ini.
“Kalau dipondok pesantren, halaqoh adalah diskusi dengan guru secara melingkar bersama santri nya, namun pada acara ini Halaqoh memiliki maksud yaitu ngaji santai bersama KH. Lukman Hakim S.Th. I. “, tuturnya
Kemudian dilanjutkan dengan acara inti yaitu kajian tentang zakat yang disampaikan oleh KH. Lukman Hakim S.Th. I. Beliau menyampaikan makna dari zakat dan juga menjelaskan bahwa Masyarakat Indonesia mayoritas mengikuti madzhab Imam Syafi’i yang dimana dalam menunaikan zakat boleh menggunakan beras.
“Zakat adalah harta tertentu yang dikeluarkan karena tertentu kepada golongan tertentu. Karena kita saat ini tinggal di negara Indonesia, yang masyarakat nya mayoritas mengikuti madzhab Imam Syafi’i, maka dalam menunaikan zakat dapat menggunakan makanan pokok daerah setempat yaitu berupa beras”, tuturnya
Tidak hanya itu, beliau juga menegaskan bahwa dalam menunaikan zakat harus konsisten dalam mengikuti Madzhab yang dianut, yaitu jika berzakat menggunakan uang tunai sesuai Imam Hanafi maka tunaikanlah sesuai dengan fatwa nya berupa seharga kurma ±3,8 Kg ≈ Rp. 150.000
“Jika kita menunaikan zakat berupa uang tunai berarti yang kita ikuti adalah Madzhab Imam Hanafi, maka dari itu tunaikan sesuai dengan fatwa nya yaitu berzakat menggunakan kurma ±3,8 Kg atau jika dirupiahkan nominal nya yaitu sekitar Rp 150.000”, ungkapnya
Setelah acara inti berlangsung selama ±90 menit. Banyak dari tamu undangan yang antusias menyampaikan permasalah atau problematika mengenai zakat dalam sesi diskusi. Problematika yang ditanyakan bermacam – macam meliputi dalam pemilihan penerima zakat, perbedaan antara amil dan panitia zakat, pembayaran zakat di sekolah, dan masih banyak lagi permasalahan yang masih menjadi kebingungan masyarakat dalam menunaikan zakat.
Selesainya sesi tanya jawab yang dilakukan, acara ditutup dan diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh K.H. Mustofa Syahid selaku tokoh masyarakat.
Acara yang diadakan di balai desa Dukuhtengah tersebut telah dihadiri seluruh banom NU Dukuhtengah seperti Muslimat, Ansor, Fatayat, IPNU IPPNU, Ishari, Pagarnusa, tokoh masyarakat serta Takmir Masjid & Musholla dan juga ketua RT RW se-Dukuhtengah dapat berjalan dengan lancar. (bud)
Tim IT & Media Center MWC NU Buduran
Masyaallah Tabarakallah, mantappp
Matur nuwun.