PENGAJIAN RUTIN ‘ KITAB DAQOIQUL AKHBAR ‘ MASJID NUR HIDAYAH

PENGAJIAN RUTIN ‘ KITAB DAQOIQUL AKHBAR ‘ MASJID NUR HIDAYAH

“ Ruh Orang Yang Meninggal Dunia Pulang Ke Rumah “

PENGAJIAN RUTIN KITAB DAQOIQUL AKHBAR

Pengasuh: KH. ANAS MAHMUDI, S.Pd. ( Rais Syuriyah PRNU Sukorejo, Ketua Takmir Masjid Nur Hidayah )

Tempat : Masjid Nur Hidayah Desa Sukorejo Kecamatan Buduran

Waktu : Ba’da Shalat Maghrib berjamaah , Jumat Legi 23 Jumadil Akhir 1445 H/5 Januari 2024

SUKOREJO,Pengajian Rutin kajian Kitab daqoiqul Akhbar di Masjid Nur Hidayah setia hari Jumat yang diasuh KH Anas Mahmudi S.Pd ( Rais Syuriyah PRNU dan Ketua Takmir Masjid Nur Hidayah )

Kitab Daqoiqul Akhbar menjelaskan masalah ruh, kehidupan di alam kubur, hari qiyamat, surga dan neraka. Kajian kitab yang

Sebelumnya Kajian Kitab daqoiqul Akhbar , mari kita awali hadiah barokah Surat Al-Fatihah. 1.Ridlo Allah dan syafa’at Rasulullah

2. Para Rasul,Nabi,Keluarga,Sahabat,Auliya’, Ulama

3.Syech Abd Qodir Jaelani,Syech Subakir Jumadil Kubro

4. Para muallif kitab terutama muallif kitab daqoiqul Akhbar ‘ Al Imam Abd Rohim bin Ahmad Alqodli dan penterjemah Ust Ahmad Sunarto

5. Para Santri dan seluruh Jamaah Masjid Nur Hidayah

Apa persiapan kita kita menuju alam kubur / akhirat yang kekal…

Karena itu Nabi bersabda :

عَنْ أبي يَعْلَى شَدَّادِ بْن أَوْسٍ عن النَّبيّ ﷺ قَالَ: الكَيِّس مَنْ دَانَ نَفْسَهُ, وَعَمِلَ لِما بَعْدَ الْموْتِ, وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَه هَواهَا, وتمَنَّى عَلَى اللَّهِ رواه التِّرْمِذيُّ وقالَ: حديثٌ حَسَنٌ, وقال الترمذي وغيره من العلماء: معني (دان نفسه): أي حاسبها

Dari Abu Ya’la Syaddad bin Aus dari Nabi SAW bersabda: ”Orang yang cerdas adalah orang yang menyiapkan dirinya dan beramal untuk hari setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh adalah orang yang jiwanya selalu mengikuti hawa nafsunya dan hanya berangan² pada Alloh

Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra.: Ketika seorang mukmin meninggal dunia, ruhnya berputar mengelilingi rumahnya selama 1 bulan, dia melihat harta yang ditinggalkannya, bagaimana pembagian dan pembayaran hutang-hutangnya. Setelah genap 1 bulan dia kembali pada kuburnya dan berputar-putar selama 1 tahun, maka dilihatnya Keluarganya orang-orang yang mendoakannya dan orang-orang yang bersusah hati atas kepergiannya. Setelah genap satu tahun ruhnya diangkat dan dikumpulkan dengan ruh-ruh yang lain sampai hari kiamat, yaitu hari ditiupnya sangkalala.

Dikalatan bahwa maknanya ruh adalah anak cucu Adam, ada yang mengatakan bahwa ruh adalah malaikat Jibril, dan ada yang mengatakan bahwa ruh adalah ruh Nabi Muhammad Saw. yang berada dibawah Arasy dan memohon ijin kepada Allah pada malam Lailatul Qadar untuk turun memberi salam keraf kaum mukmin laki-laki dan perempuan.

Ada juga yang mengatakan bahwa ruh adalah para kerabat orang-orang yang mati dan berkata: “Ya Tuhan kami, ijinkanlah kami turun kerumah-rumah kami sehingga kami bisa melihat anak-anak kami dan keluarga kami.” Maka turunlah ruh pada malam Lailatul Qadar sebagaimana kata Ibnu Abbas ra.: Ketika datang hari raya (Idul Fitri dan Idul Qurban), hari Asyura (10 Muharram), hari Jumat yang pertama pada bulan Rajab, malam Nishfu Sya’ban, malam Lailatul Qadar dan malam Jumat ruh-ruh orang mati keluar dari kuburnya dan berhenti didepan pintu rumah-rumah mereka dan mereka berkata kepada kerabat-kerabatnya: “Berbelas kasihanlah kalian pada malam yang penuh barokah ini dengan sedekah dan sesuap makanan (pada orang-orang yang membutuhkan), maka sesungguhnya kami sangat membutuhkannya, jika kamu bakhil dan tidak mampu bersedekah, maka ingatlah kami dengan membaca surat Al Fatihah pada malam yang barokah ini. Apakah ada seseorang yang mengasihi kami, apakah ada orang yang ingat pengembaraan kami. Wahai orang-orang yang mendiami rumah, wahai orang-orang yang menikahi perempuan (istri) kami, wahai orang yang menempati gedung kami yang luas dan sekarang kami dalam kubur yang sempit, wahai orang yang membagi harta kami, wahai orang-orang yang mensia-siakan anak yatim kami, apakah salah seorang dari kalian tidak ingat akan pengembaraan kami, shahifah (buku catatan) kami yang telah ditutup dan buku-buku kalian yang masih terbuka, dan tidak ada bagi mayit secarik kainpun dalam liang lahad, maka janganlah kalian lupa secuil dari roti kalian dan doa kalian, sesungguhnya kami membutuhkan kalian selamanya.”

Jika si mayit menemukan Shadaqoh dan doa dari mereka, maka kembalilah dia dengang rasa senang dan gembira dan jika tidak mendapatkannya, maka kembalilah dia dengan kesusahan dan rasa kecewa dan dia merasa telah dilupakan. ( As )