Siwalanpanji – Pasca Lebaran, PR GP Ansor Siwalanpanji memulai kembali kegiatan rutin Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor sebagaimana biasanya. Pembacaan Kasidah Burdah karangan Muhammad al-Bushiri yang melegenda mulai dilantunkan kembali malam tadi (18/05). Acara MDS tersebut dimulai bakda Isya’ di Musholla Sunan Giri Siwalanpanji dibuka dan dipimpin oleh Agus Ahmad Muzakki selaku Ketua MDS Rijalul Ansor Siwalanpanji.
Kasidah yang terdiri dari 160 bait tersebut dilantunkan dengan diiringi Hadrah Banjari dan dibaca dengan tuntas berikut dengan beberapa bait dan doa tambahan yang diijazahkan oleh pengasuh Ponpes Al-Hamdaniyah Siwalanpanji, Allahu Yarham KH. Abdurrahim Rifa’i yang oleh Ketua PR GP Ansor Siwalanpanji, Sahabat Ahmad Jayadi, didapatkan dari Agus Amman Dhofir.
MDS ini tidak hanya dihadiri oleh anggota Ranting GP Ansor Siwalanpanji, tapi juga dari ranting dan banom lain. Hal itu dikarenakan MDS Rijalul Ansor ini sekaligus Gladen ISHARI Ranting Siwalanpanji. Para peserta dari berbagai kalangan dan usia tersebut nampak antusias. Mereka segera mengatur posisi sesaat setelah pembacaan Burdah berakhir. Diawali dengan Mukhud Ibtida’ yang dilantunkan oleh Gus Ipong sebagai Hadi, para peserta sebagai Roddat dipimpin oleh Gus Muiz, dan tiga orang sebagai pemukul rebana di sisi kiri beliau, sesi Gladen ISHARI dimulai dengan khusyuk tapi tetap meriah.
Para peserta dari ranting lain juga mendapatkan bagian untuk memimpin satu mukhud dan menjadi pemukul rebana. Salah satunya adalah Ust. Mundzir dari Wadungasih. Pria asal Mojosari tersebut diberi kesempatan untuk menjadi Hadi dan memimpin Mukhud Tanaqqolta dengan irama lagu umum dan juga lawas. Juga Ust. H. Chabib Musthofa dari Banjarkemantren
yang mendapatkan kesempatan untuk memimpin Mukhud Mahallul Qiyam setelah berpartisipasi sebagai Roddat dan pemukul rebana, diiringi oleh Gus Nuril dan dua kakak-beradik Santri Al-Hamdaniyah yang masih kecil sebagai pemukul rebana. Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut memberikan tanggapan baik karena Ansor Siwalanpanji turut menghidupkan ISHARI di wilayahnya. “Memang Ansor sebagai Pagar Baja Gerakan Kita melestarikan dan menjadi pagar yang melindungi amaliah juga tradisi NU dari kepunahan,” ungkapnya.
Acara berakhir sekitar pukul 21.30 WIB dan ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Sahabat Ahmad Jayadi, Ketua GP Ansor Siwalanpanji, dan dilanjutkan dengan acara ramah tamah. Nasi, camilan, minuman dingin, buah, dan kopi tentunya turut melengkapi kepuasan para peserta Dzikir, Sholawat, dan Gladen. Pertukaran kisah, pengalaman, dan guyonan turut mewarnai sesi ramah tamah tersebut. Tidak hanya asupan jasmani, Ansor Siwalanpanji juga menghadiahkan asupan ruhani berupa Kitab Diwan Hadrah dan Kitab Kasidah Burdah kepada para peserta dari luar Siwalanpanji sebagai oleh-oleh berkat. (ham)
فإن لي ذمة منه بتسميتي # محمدا وهو أوفى الخلق بالذمم