MUSYAWARAH KERJA 1 MWCNU BUDURAN, BERBEKAL URUNAN MENUAI KESUKSESAN

GRAHA NUSANTARA. Sesuai dengan rencana yang telah dipersiapkan jauh-jauh hari, pada Ahad (28/5) pagi jam 09.00 opening ceremonial Musyawarah Kerja (Musyker) 1 MWCNU Buduran dimulai oleh master of ceremony (MC) yang merupakan kader terbaik IPPNU Buduran. Musyker 1 yang dihadiri oleh lebih 200 orang yang terdiri dari peserta dan undangan tersebut dimulai dengan muqoddimah, Khutbah Iftitah, pembacaan ayat-ayat Al-Qur’an, beberapa sambutan, pemberian santunan oleh Lazisnu MWC Buduran, pemberian bantuan satu unit mobil operasional, dan doa penutup. Setelah istirahat selama 30 menit, forum dilanjutkan dengan Sidang Pleno 1 yang memutuskan tata tertib Musyker 1. Lalu dilanjutkan dengan sidang komisi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok, istirahat, dan dilanjutkan dengan sidang pleno dari 5 (lima) komisi tersebut. Ditutup dengan istighotsah dan pembacaan sholawat Mahallul Qiyam dengan iringan rebana ISHARI NU Ancab Buduran dengan pemukul terbang dari PR ISHARI NU Wadungasih. Turut memeriahkan juga grup sholawat dari Fatayatun Nada yang membawakan beberapa qosidah dengan musikalisasi sangat istimewa.

Musyker 1 pada kepengurusan MWCNU Buduran kali ini berbeda dengan beberapa kebiasan musyker sebelumnya. Perbedaan ini adalah pada tempat pelaksanaannya. Bila masa-masa sebelumnya kegiatan serupa dilakukan di pesantren luar Buduran, tapi kali ini panitia menetapkan bahwa Musyker 1 dilaksanakan di Graha Nusantara yang menjadi bagian dari kantor MWCNU Buduran sendiri. Pertimbangan ini bukan karena untuk pengiritan anggaran, tapi lebih pada usaha untuk mendekatkan sense of belonging pengurus dan warga Nahdliyyin Buduran pada rumahnya sendiri.

Menariknya, di WhatsApp Group (WA) pengurus MWC dan WAG panitia Musyker 1 tiap saat selalu ada update laporan sumbangan dari pada warga Nahdliyyin baik secara perorangan maupun mewakili kelembagaan. Bisa jadi nominalnya dari puluhan ribu, ratusan ribu, sampai jutaan. Namun dari listing laporan donatur pada dua WAG tersebut dapat dicermati bahwa antusiasme dan semangat pengurus dan warga NU untuk mendukung serta membesarkan organisasinya sangatlah kuat.

Bila melihat fakta antusiasnya iuran tersebut dibandingkan dengan pencapaian Musyker 1, maka bisa dinilai bahwa Musyker 1 tahun 2023 ini sangat sukses. Hal itu bisa dilihat dari keikutsertaan peserta dan kedatangan tamu undangan, soliditas kepanitiaan dan kepengurusan, serta berbagai variasi program yang dihasilkan sebagai acuan berkegiatan pada masa kepengurusan periode ini. Tiga hal ini sudah dapat menjadi parameter bahwa Musyker 1 merupakan kegiatan yang sangat sukses. Artinya, urunan pengurus dan warga sebenarnya menjadi asset yang sangat besar bagi MWCNU Buduran dan pastinya dapat menjadi instrument pencapaian prestasi yang lebih besar. Tentu bila dikelola secara transparan dan akuntabel.

Di sela-sela Musyker 1 itu, Bang Ali Subhan sebagai ketua panitia menyampaikan bahwa kesuksesan ini merupakan prestasi semua pihak baik dari panitia, pengurus MWCNU Buduran yang terdiri dari lembaga-lembaga, dan badan otonom, serta semua pihak yang mendukungnya baik internal maupun eksternal. “Ini bukti bahwa sebenarnya kita (NU) sangat kuat dan besar baik sebagai jamaah maupun jam’iyah”, ujarnya dengan gayanya yang tegas. Boleh jadi kita urunan di awal, tapi di akhir kita menggapai kesuksesan. “Sekali kaki dipijakkan di bumi MWCNU BUDURAN, maka tak sebilah pedang pun kan jadi penghalang”, begitulah kira sebuah narasi pesan yang dikutip dari WAG pengurus MWCNU.(c)