BANJARKEMANTREN. Setelah pelaksanaan shalat isya, tarawih, dan witir secara berjamaah, beberapa jamaah terlihat menata bangku dan beberapa mushaf al-Quran lalu mulai bertadarus. Bacaan dimulai pada surat al-Mulk juz 29. Sayidina Abi Hurairah dari Abbas al-Jusyammiy dari Qotadah dari Syu’bah dari Muhammad ibn Ja’far dari Meriwayatkan pada Imam Tirmidzi dari Muhammad bin Basysyar dari Muhammad ibn Ja’far dari Syu’bah dari Qotadah dari Abbas al-Jusyammiy dari Abu Hurairah rodliyallahu ‘anhum dari Baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam bersabda “ada suatu surat di dalam al-Quran terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi yang membacanya sampai dia diampuni, yaitu ‘Tabarakalladzii biyadihil mulku’ [surat al-Mulk]”. Kiranya prosesi khataman al-Quran malam itu Senin (08/0424) di masjid Baiturrohim Banjarkemantren dimulai dengan meneruskan tadarrus malam sebelumnya yaitu pada surat al-Mulk yang salah satu keutamannya sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi tersebut.
Di serambi utara, terlihat para jamaah mulai berdatangan dari lingkungan terdekat masjid, walau berbeda RT dan RW. Di antara meraka ada yang rema, berusia dewasa dan senja, dan bahkan ada jamaah yang membawa serta anak-anaknya. Sedangkan di bagian tengah dari bangunan TPQ Baiturrohim di sisi lebih utara masjid terlihat beberapa orang datang dengan membawa beras untuk menyerahkan zakat fitrahnya. Beberapa orang ketakmiran masjid Baiturrohim sendiri tetlihat lebih sibuk dari malam-malam sebelumnya dengan menyiapkan segala sesuatu untuk kegiatan malam itu.
Setelah ayat demi ayat dan surat demi surat dibaca, disambung dengan tahlil dan doa khotmil Quran, acara dilanjutkan dengan pembacaan sholawat nabi. Kyai Syuhada’, ketua PRNU Banjarkemantren pada periode sebelumnya memimpin bacaan sholawat. Suara khas dan merdu beliau mengantarkan para jamaah untuk bait demi bait melantunkan puji-puja kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan Baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam.
“Ya Robbi sholli ‘ala Muhammad, ya Robbi sholli ‘alaihi wa sallim”, begitulah kali pertama lirik yang dibawakannya dan langsung disambut oleh para jamaah yang telah memasuki ruang utama masjid Baiturrohim.
Sampai kemudian masuk pada fase mahallul qiyam, setelah fasal fahtazzal ‘arsyu selesai dibacakan, tanpa dikomando ulang seluruh jamaah berdiri dan mengambil posisi masing-masing. Malam itu mahallul qiyam dibawakan dengan iringan ISHARI NU Banjarkemantren. Pemukul terbang sebelah kanan diiringi oleh ustadz Antjhe al-Hafidz serta tim, dan pemukul terbang sebelah kiri diiringi oleh ustadz Machfudzil Aziz beserta tim. Seluruh jamaah secara dadakan menjadi petugas rodatnya. Ketika lirik “Allah Allah law la al-nabi ma sa’aina, Allah Allah bi Makkata wa al-Madinah” selesai beberapa kali dibaca dengan iringan pukulan tirim, mahallul qiyam berakhir. Doa dipimpin oleh ustadz Nur Syamsi sekaligus memberikan sambutan atas nama ketua takmir masjid Baiturrohim.
Jamaah kemudian diarahkan ke serambi sisi utara dan menikmati berbagai hidangan yang telah tersedia. Satu gulai, panggang ayam, aneka kue dan buah-buahan, serta minuman menjadi sasaran utama perjamuan malam itu. Ada yang membawa piring, mangkok, kertas minyak, dan daun pisang untuk menikmati berbagai makanan dan minuman yang telah disediakan oleh ketakmiran, di samping juga ada yang berasal dari warga sekitar. Tampak pada kesempatan itu mereka saling berbagi makanan dan minuman dengan canda dan senyuman, tanda bahwa ikatan sosial keagamaan di antara para jamaah terjalin sangat kuat. ©
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah