Buduran. Tidak terasa kita sudah di penghujung bulan Syakban 1445 H. yang artinya sebentar lagi kita umat Islam akan berjumpa dengan bulan suci Ramadhan 1445 H. Berbagai syiar penyambutannya sudah terasa meriah di seluruh dunia.
Di bagian wilayah Indonesia barat, tepatnya di Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, pengurus NU Care-Lazisnu MWCNU Buduran menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1445 H. dengan menyelenggarakan program Madrasah Amil chapter ke-III yang membahas tentang Legalitas Amil dan Status Panitia Zakat Menurut Hukum Islam, 09/03/2024. Bertempat di Graha Nusantara kantor MWCNU Buduran Kab. Sidoarjo, acara tersebut digelar pada malam hari yang dimulai pukul 20.00 WIB dan berakhir 22.30 WIB dalam kondisi cuaca yang dingin karena hujan rintik-rintik mengawal sepanjang acara.
“Madrasah Amil tahun ini kami gelar sebanyak 3 kali dan ini yang terakhir sebagai penutup. Tujuan dari acara ini adalah mengedukasi masyarakat sekaligus membekali para pengurus Lazisnu se-MWCNU Buduran tentang zakat dan segala problematikanya”, kata Fatkhul Hadi, Divisi Pengembangan & Inovasi Program NU Care-Lazisnu MWCNU Buduran selaku panitia pelaksana.
Acara yang terpantau sederhana tapi khidmat tersebut diisi oleh KH. Luqman Hakim, STh.I selaku pemateri dan dihadiri oleh jajaran pengurus MWCNU Buduran, pengurus UPZIS NU Care-Lazisnu PRNU se-MWCNU Buduran, perwakilan takmir masjid dan lembaga pendidikan di wilayah kecamatan Buduran. Selain itu juga tampak hadir Ketua NU Care-Lazisnu PCNU Sidoarjo, Gus H. Abdul Mujib, sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kec. Buduran, ustad Mahfudzil A.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars Syubbanul Wathon, dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Kyai Machrus, MPd.I, selaku ketua tanfidziyah MWCNU Buduran dalam sambutannya beliau sangat mengapresiasi program Madrasah Amil yang diselenggarakan oleh Lazisnu MWCNU Buduran. Beliau menganggap program ini sangat penting bagi pengurus Lazisnu baik di tingkat kecamatan maupun desa untuk meningkatkan kompetensinya dalam pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah sesuai syariat Islam dan hukum negara.
“Saya sangat mengapresiasi program ini karena saya rasa program ini sangat dibutuhkan oleh pengurus Lazisnu, baik di tingkat MWC maupun ranting guna menjamin keabsahan zakat para muzakki khususnya zakat fitrah di bulan Ramadhan yang sebentar lagi datang”, kata Kyai Machrus, ketua tanfidziyah MWCNU Buduran.
Setelah parade sambutan, acara dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh KH. Luqman Hakim, STh.I. yang begitu santai tapi mengena. Wakil ketua Baznas Kab. Sidoarjo ini begitu lugas dan luwes menyampaikan materi perihal legalitas amil dan status panitia zakat menurut hukum Islam.
“Muzakki kalau titip zakat ke amil itu kewajibannya sudah gugur, tapi kalau titip zakatnya ke panitia maka kewajibannya belum gugur sampai zakat tersebut diterima oleh mustahiq”, sebagian petikan kalimat yang disampaikan oleh Kyai Luqman.
Gaya santai dan luwes yang melekat pada pemateri membuat peserta menjadi antusias untuk menyimak kata demi kata, kalimat demi kalimat yang disampaikan oleh kyai yang saat ini menjabat ketua Aswaja NU Center Cabang Sidoarjo.
Ketika di akhir pemaparan sebelum acara di tutup oleh pembawa acara, Fatimatul H., peserta diberi kesempatan untuk bertanya seputar ke-amilan dengan segala problemnya yang sering terjadi dalam praktek pengelolaan zakat fitrah. (Ry)
Ketua LAZISNU MWCNU Buduran
Alhamdulillah memberikan manfaat..dengan harapan ilmu yang bisa direalisasikan dengan baik ‘ kerena setiap berbuatan ibadah harus berdasar dengan Ilmu
Aamiin.