LAILATUL IJTIMA’ RANTING SIDOKEPUNG: DARI ISHARI NU SAMPAI PERKUAT SILATURRAHMI DAN KONSOLIDASI ORGANISASI

SIDOKEPUNG. Lailatul Ijtima’ (LI) ranting Sidokepung dilaksanakan secara rutin sebulan sekali tepatnya setiap Ahad Wage dengan cara bergilir dari musholla dan masjid di seluruh Desa Sidokepung. LI bulan September diselenggarakan pada Ahad (10/09) di Masjid Darur Rofahiyah Perum Puri sejahtera II RW 03.

Kegiatan ini diisi dengan berbagai macam acara, diantaranya Pembacaan Sholawat Nabi bil-ISHARI, Pembacaan Alqur’an 30 Juz, Tahlil, Istighotsah, Do’a dan dilanjutkan Musyawarah, koordinasi, dan penyampaian beberapa informasi terkait keorganisasian. Esensi kegiatan ini adalah untuk mempererat silaturrahmi, nguri uri amaliyah ala jamiyah Ahlussunnah Waljama’ah, serta sosialisasi tentang perkembangan organisasi.

Salah satu bagian dari rangkaian acara dalam LI adalah pembacaan sholawat bil-ISHARI. Muhuth Mahallul Qiyam dipilih sebagai bacaan pada LI malam tersebut. Pembacaan dipimpin oleh seseorang yang dalam tradisi ISHARI NU disebut dengan Hadi, tiga pemukul rebana, dan diikuti oleh jamaah yang disebut dengan rodat. Dari berbagai syair yang dibawakan, tiga jenis pukulan rebana yaitu juz, yahum, dan tirim terlihat diperagakan oleh jamaah ISHARI NU Sidokepung dengan kompak dan indah, menambah kekhusyu’an dan ke-khudlur-an menghadap Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa alihi wasallam.

LI PRNU Sidokepung ini dihadiri oleh kepengurusan PRNU dan jamaah nahdliyin di lingkungan Sidokepung. Di antara yang hadir adalah: Rois Syuriyah Abah KH. Azizurrahman SH, ketua Tanfidziyah Ustad Nur Kasan beserta jajarannya. Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Nur Kasan menyampaikan harapan bahwa LI ini bisa dilakukan secara berkelanjutan, serta salah satu tujuannya adalah sebagai bagian dari upaya melakukan konsolidasi organisasi.

Selain itu, beliau juga mengharapkan agar seluruh pengurus PRNU Sidokepung beserta warga nahdliyyin untuk terus menyemarakkan berbagai kegiatan sosial keagamaan dalam rangka menambah kemanfaatan organisasi dan diri sendiri pada umat Islam. “Saya juga berharap jamaah NU Sidokepung  terus melakukan kegiatan sosial keagamaan yang bisa memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat dan terus berpartisipasi baik moril maupun materil”, ujarnya. LI itu sendiri berakhir pada pukul 21.00 wib di tutup dengan doa oleh Rois Syuriyah KH. Azizurrahman, SH.(MA-PRNU-Sidokepung)