BUDURAN. Menjelang puncak peringatan Maulid Nabi Muhamad SAW dan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2023, kepanitiaan mengadakan khotmil Qur’an bil-ghoib di kantor MWC NU Buduran pada Ahad (5/11). Kegiatan ini dipandegani oleh para hafidz yang tergabung dalam Jam’iyah Qurro’ wal Huffadz (JQH) di wilayah Buduran. Khotmil Qur’an bil-ghoib ini sendiri sengaja dilaksanakan mulai Ahad pagi sebelum puncak kegiatan pada malam harinya yaitu gebyar sholawat dan pengajian umum.
Khotmil Qur’an ini dimulai pada pukul 07.00 WIB yang diawali dengan pembacaan tawassul pada para ulama pendiri dan penggerak NU, terutama yang ada di wilayah Buduran. Walau terlihat lengang, tapi suara bacaan al-Qur’an yang terdengar menjadikan nuansa di sekitar kantor MWC NU Buduran pagi itu terasa lebih syahdu dan menenteramkan jiwa orang yang ada di sekitarnya. Bahkan, tidak jarang orang yang melintasi Jalan Jawa di depan kantor warga NU se-Buduran itu kerap menoleh ke arah sumber suara bacaan al-Quran di dalam kantor. Atau terlihat di antara yang melintasi jalan para-desa itu komat-kamit seakan menirukan bacaan al-Qur’an yang kebetulan mereka mengerti.
Ustadz Sugeng dan Ustadz Nuzul adalah dua orang hafidz yang kali pertama rawuh dan memulai khotmil Qur’an pagi itu. Berkemeja gelap dan bersongkok merah marun, ustadz Sugeng melangitkan bacaan al-Qur’an dengan langgam hijaz seakan mengajak para mustami’ menyelami sekaligus merasakan keagungan al-Qur’an dari tanah di mana kitab suci terakhir ini diwahyukan, yaitu negeri Hijaz. Ketika mentari beranjak melampaui waktu isyraq dan memasuki waktu duha, tibalah beberapa hafidz lainnya. Mereka adalah ustadz Sobri, ustadz Muklis, ustadz Ikul, dan ustadz Munir. Secara bergantian mereka membaca al-Qur’an dengan kekhasan gaya bacaan masing-masing.
Tidak hanya para hafidz dari JQH Buduran yang hadir, tapi juga rawuh Rois Syuriyah, KH. Chusnul Waro, Wakil Ketua Tanfidziyah, KH. Jalisil Ulama dan Abah Rosidi, Wakil Sekretaris Gus A. Hasan Fahmi dan ustadz Agus Salim. Pakde Sholeh, “kepala kantor” MWC NU Buduran terlihat cekatan menyiapkan konsumsi berupa sarapan lauk telur dan tahu-tempe plus sambal terong, wedang jahe dan kopi, serta beberapa buah-buahan. Di sela-sela kesempatan, terlihat mereka melakukan koordinasi terkait pelaksanaan gebyar sholawat dan pengajian umum malam harinya.
“Moga Allah menganugerahkan ridla, kelancaran, dan kesuksesan pada acara nanti malam.” Dawuh Yai Nul (sapaan KH. Chusnul Waro) yang sekaligus menjadi semangat pada yang rawuh saat ini.
Ketika sayup-sayuo terdengar suara tarkhim menjelang masuknya waktu dluhur, 114 surat dari al-Qur’an telah khatam dibaca. Yai Nul mengajak yang hadir untuk berjamaah shalat dluhur, lalu dilanjutkan dengan pembacaan doa khotmil Qur’an. Pada saat yang sama, crew panggung dan sound system terlihat sibuk menata dan mempersiapkan segala sesuatunya di depan gerbang kantor. Padahal saat itu cuaca panas dengan sengatan terik matahari yang sangat luar biasa. Namun itu tidak mengurangi semangat crew tersebut menjalankan tugasnya. Khotmil Qur’an itu sendiri bertujuan memohon supaya hajat dari MWC NU Buduran pada saat itu yakni pengajian dan gebyar sholawat berjalan lancer melalui keberkahan al-Quran. HSN 2023, Jihad Santri Jayakan Negeri.(MC-Irfan)
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah
طوبى لمن قرأ القرأن