Buduran – Beberapa saat setelah menunaikan ibadah salat maghrib (18/06), para tamu undangan mulai berdatangan. Beliau semua masih sempat menyaksikan delapan pendekar dan srikandi Pagar Nusa yang memperebutkan gelar juara sebelum akhirnya memasuki rangkaian acara Penutupan Kejuaraan Pencak Silat Buduran Cup I.
Tampak hadir mulai dari Pengurus Wilayah hingga Cabang PSNU Pagar Nusa, Forkopimka Buduran, Koramil 0816/03, Kapolsek Buduran Kompol Hery Setyo Susanto, Ketua MWCNU Buduran Machrus beserta jajarannya dari Banom, serta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo. Tak ketinggalan pula, KHR. Abdul Jalil Mujib, Pengasuh LP Al Khoziny Buduran beserta Bapak Ahmad Aminin yang merupakan tokoh penting di wilayah Buduran, terutama bagi Pagar Nusa.
Setelah seremoni dibuka dengan pembacaan Surat Al-Fatihah, hadirin dan tamu undangan serentak berdiri dengan khidmat menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan dengan Lagu Syubbanul Wathan dan Mars Pagar Nusa. Setelah itu hadirin dan tamu undangan duduk kembali dan dilanjutkan dengan sesi sambutan.
Sambutan pertama disampaikan oleh Kang Tamam Ismail. Dalam sambutannya, Kang Tamam menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat, juga kepada Ketua MWCNU Buduran yang memberikan support penuh, serta Kapolsek yang membackup penuh. Setelah itu, beliau juga meminta maaf terutama kepada kontingen-kontingen atas kekurangan dari pihak Aparatur Pertandingan. Setelah itu, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua MWCNU Buduran.
Dalam sambutannya, beliau menegaskan kembali bahwa Pagar Nusa adalah salah satu banom NU yang membidangi bela diri. Beliau juga menyampaikan kepada Kapolsek bahwa kesetiaan Para Pendekar dan Srikandi Pagar Nusa kepada NKRI tidak perlu diragukan lagi. Tak lupa beliau memberikan pesan khususnya kepada Para Pendekar dan Srikandi Pagar Nusa untuk tidak sekedar memperdalam bela diri, tapi juga memperdalam bela negara dan bela agama dengan cara memperdalam wawasan kebangsaan dan ilmu keaswajaan. Dengan itu, sempurnalah Para Pendekar dan Srikandi sebagai Pagar NU dan Bangsa. Beliau memberikan apresiasi kepada PAC PSNU Pagar Nusa yang berhasil menyelenggarakan Buduran Cup I dengan lancar walaupun dengan segala keterbatasan. Beliau meminta kepada PAC agar melakukan koordinasi dengan seluruh lembaga dan banom di bawah MWCNU Buduran agar kedepannya, acara seperti ini dapat berjalan dengan lebih mudah dan lebih lancar lagi. Terakhir, beliau berpesan kepada seluruh kontingen untuk pulang dengan senyap tanpa menampakkan atribut dan mengibarkan bendera Pagar Nusa.
Sambutan terakhir disampaikan oleh Kepala Bidang Mutu Pendidikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Netti Lestiningsih, M.Pd. Beliau mewakili, menyampaikan salam, dan permohonan maaf dari Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sidoarjo, Dr. Tirto Adi, M.Pd., yang berhalangan hadir karena sedang melakukan perjalanan dinas ke luar kota. Kadin menitipkan ucapan selamat dan sukses untuk seluruh peserta. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan semacam ini karena tidak hanya memperkuat ketangguhan otak, tapi juga ketangguhan otot. Suatu keistimewaan bagi MWCNU Buduran yang memiliki Pagar Nusa dan kegiatan semacam ini. Terlebih lagi dalam Pagar Nusa juga terdapat nilai-nilai spiritual, seni dan budaya. Karena itu, beliau memberikan fasilitas kepada seluruh pendekar dan srikandi dengan prestasi kejuaraan minimal di tingkat kabupaten, untuk memilih SMP Negeri manapun di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Terakhir, beliau menyampaikan terima kasih kepada PAC PSNU Pagar Nusa yang telah mengadakan kejuaraan ini dan berpesan kepada seluruh kontingen untuk menjadikan kekuatan mereka sebagai sarana untuk memperkuat silaturahmi, bukan unjuk diri dan kesombongan. Dan di akhir sambutan, dengan membaca hamdalah, Dr. Netti menyatakan bahwa Kejuaraan Pencak Silat Buduran Cup I yang dimulai sejak Sabtu (17/08) secara resmi ditutup.
Setelah penutupan, KHR. Abdul Jalil Mujib diminta untuk memimpin doa. Hadirin dan tamu undangan tampak khidmat mengamini doa yang dipanjatkan oleh cicit seorang ulama yang juga pendekar, KHR. Muhammad Khozin tersebut dari atas podium. Kemudian dilanjutkan dengan pengumuman dan pemberian hadiah kepada para pendekar dan srikandi yang meraih juara.
Masing-masing dari pihak MWCNU Buduran beserta banom, Forkopimka, Diknas, serta para tokoh Pagar Nusa dipersilahkan untuk menyerahkan penghargaan kepada para juara. Dari seluruh juara yang ada, terdapat tiga kontingen yang mendapatkan juara terbanyak. Secara berurutan, diumumkan dari juara ketiga. Kontingen Sambiroto meraih Juara Umum 3 dengan perolehan 3 medali emas, 1 medali perak, dan 3 medali perunggu. Hadiah diserahkan oleh Ketua PAC GP Ansor Buduran Sahabat Mahrus Suyuti. Kemudian Kontingen Pesilat Muda Taman meraih Juara Umum 2 dengan perolehan 4 medali emas dan 6 medali perunggu. Hadiah diserahkan oleh Bapak Ahmad Aminin. Dan terakhir, Juara Umum 1 yang diraih oleh Kontingen Al Khoziny I dengan perolehan 6 medali emas, 4 medali perak, dan 1 medali perunggu. Hadiah untuk mereka diserahkan oleh Sang Pengasuh sendiri, KHR. Abdul Jalil Mujib.
Pengumuman terakhir adalah pesilat terbaik putra yang diraih oleh Muhammad Adji Satrio M. dari Kontingen Harmoni, dan pesilat terbaik putri yang diraih oleh Jesica Putri dari Kontingen Pesilat Muda Taman. (ham)
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama Buduran