GURINDAM SEMALAM

GURINDAM SEMALAM

Oleh: Jambedaweh

 

Salam sejahtera wahai Tuan dan para Nyonya

Semua pemirsa dan yang berkenan membaca

 

Segala doa ke hadirat Alloh Yang Maha Kuasa

Serta salam rindu pada kekasihNya al-Mujtaba

 

Secarik gurindam apa adanya

Sebab dibuat hanya semalam saja

 

Segeralah buang serius menduga makna

Sebab isinya biasa-biasa saja

 

Siang hari panas rasanya

Lebih panas lagi bagi yang tak mengetahui jiwanya

 

Malam hari dingin udaranya

Lebih dingin lagi orang yang tak mengerti saudaranya

 

Pagi hari mentari merekah di cakrawala

Lebih indah bila diiringi subasita apa adanya

 

Sore hari mentari bersiap menuju peraduannya

Lebih nyaman bila rembulan menyonsongnya dengan ceria

 

Menulis berita basisnya adalah fakta

Maka bersikaplah apa adanya terhadap peristiwa

 

Menulis karya akademik dasarnya ilmu sebagai cakrawala

Maka bersikaplah wajar bila disikapi berbeda

 

Menulis laporan baiknya mengetahui tujuan dibuatnya

Maka tulislah sesuai permintaannya

 

Menulis prosa membutuhkan kejernihan jiwa

Maka patrilah tiap kata sebagai puji-puja

 

Saat Tuan sedang tersenyum bahagia

Waspadalah bisa jadi ada yang bernestapa

 

Saat Tuan sedang tertawa dan bercanda

Wasapadalah jangan sampai ada yang berduka karenanya

 

Saat merasa tugas Tuan sudah usai dengan istimewa

Ingatlah mungkin orang lain yang menyempurnakannya

 

Saat di peraduan Tuan bermimpi dan terlena

Ingatlah bahwa ada yang melindungi Tuan dan terus terjaga

 

Bila Tuan mendapat anugerah yang mulia

Maka terhormatlah dari awal sampai akhirnya

 

Bila Tuan merasa tidak mendapat apa-apa

Maka ingatlah bahwa apapun bagi Tuan telah tersedia

 

Bila merasa tertimpa beban berat luar biasa

Mungkin selama ini Tuan telah menjadi beban bagi lainnya

 

Bila kini tiap orang mengajukan tuntutannya

Mungkin sebelumnya Tuan hobi menindas mereka

 

Yang sama belum tentu bersama

Yang bersama juga belum tentu sama

 

Yang beda tidak harus disikapi berbeda

Yang terasa berbeda bisa jadi tiada beda

 

Yang berkata belum tentu berbudi bahasa

Yang berbudi bahasa belum tentu mau berkata

 

Yang meminta belum tentu bisa menerima

Yang terima juga belum tentu mau meminta

 

Menakar kebenaran itu mudah kiranya

Andaikanlah diri Tuan tak berkepentingan atasnya

 

Menimbang keadilan itu sederhana

Andaikanlah diri Tuan menjadi penderitanya

 

Mengetahui benarnya kepentingan tak perlu datangkan pengacara

Cukuplah hadapkan diri Tuan pada kebenaran dengan apa adanya

 

Menilai keadilan juga tak ada bedanya

Tentu saat Tuan mau menerima sebagai penderitanya

 

Panjang kalam tak menentukan kebaikan wicara

Kecuali bila berisi doa pada Yang Maha Kuasa

 

Panjang tulisan tak memastikan kebenaran aksara

Kecuali bila dikembalikan pada sumber kebenarannya

 

Panjang angan tak menjamin tercapainya cita-cita

Kecuali bila mau melakukan apa yang dipinta

 

Panjang tujuan tak memastikan kebaikan semuanya

Kecuali bila menyadari hidup tak selamanya

 

Sebutir nasi terkadang lebih berharga bagi yang membutuhkannya

Daripada segunung tumpeng bagi si pemuja nafsunya

 

Sebaris kata sering lebih utama

Daripada sekeranjang sumpah tanpa makna

 

Sekejap pandangan mata sering meruntuhkan badan seluruhnya

Daripada pandangan tak tahu arah tawajjuhnya

 

Sedetik keteladanan apa adanya lebih mulia

Daripada titah banyaknya bak samudera

 

Bila Tuan berani memberikan pahitnya keadilan pada yang lainnya

Maka pastikan sebelumnya Tuan telah mencicipinya

 

Bila Tuan berani memberi perintah manusia

Maka pastikan sebelumnya Tuan telah melakukannya

 

Bila Tuan berani menyalahkan satu perkara

Maka pastikan Tuan menerima sisi lain kebenarannya

 

Bila Tuan berani membenarkan diri sendiri pada manusia

Maka pastikan Tuan menyadari kesalahan diri yang tak diketahui mereka

 

Tahankan diri Tuan dengan suara dari para saudara

Pedasnya suara seiman lebih mahal dari sekeranjang mutiara

 

Teguhkan jiwa Tuan dengan hardikan saudara

Panasnya ucapan lebih berharga dari emas permata

 

Tetapkan badan Tuan dengan hujatan saudara

Pastinya nanti jadi bekal dan pelajaran berharga

 

Tahbiskan diri Tuan menjadi saudara sebenarnya

Peruntungannya dari dunia sampai akhiratnya

 

Rasanya tak lengkap bila tak mengupas semuanya

Tapi tak patut bila menghabiskan segalanya

 

Rasanya tak puas bila tak menyatakan semuanya

Tapi tak pantas bila membuka segalanya

 

Inilah kalam gurindam semalam saja

Meskipun banyak salah moga ada guna dan manfaatnya

 

Pada pembaca mohon maaf yang tak terkira

Moga Tuan-Nyonya sehat dan selamat lahir maupun batinnya

 

Buduran – Senin Legi, 14 Muharram 1443 H/23 Agustus 2021 M