GLADEN RUTIN KUBRO PC ISHARI NU SIDOARJO DI MASJID KH. ALI MAS’UD PAGERWOJO BUDURAN

ISHARI NU,PC ISHARI NU SIDOARJO,PAGERWOJO,BUDURAN,RODAT,DREK,TERBANGAN

PAGERWOJO. Mengawali kegiatan rutin PC ISHARI NU Sidoarjo pasca Syawal 1445 H, pada Selasa Kliwon (28/05/24) diadakan Gladen Rutin Kubro di masjid KH. Ali Mas’ud Pagerwojo Buduran. Kegiatan ini merupakan agenda rutin PC ISHARI NU Sidoarjo yang diikuti 18 PAC di wilayah Sidoarjo. Masjid komplek maqbarah KH. Ali Mas’ud Pagerwojo juga dipilih sebagai tempat pelaksanaan agenda tersebut salah satunya karena secara historis KH. Ali Mas’ud –yang juga masyhur dengan nama Mbah Ud—dikenal sebagai waliyullah yang gemar sekali dengan shalawat ISHARI NU atau terbangan.

ISHARI NU,PC ISHARI NU SIDOARJO,PAGERWOJO,BUDURAN,RODAT,DREK,TERBANGAN

Seluruh ranting dari Anak Cabang Buduran mengawali pembacaan shalawat dalam maulid Syaroful Anam sebagai rodat dengan membawakan muhud ibtida’ dan bi syahri. Walaupun dua muhud mereka bawakan, tak menghalangi semangat dan kekhusyu’an jamaah ISHARI NU Buduran tersebut. Di samping menyambut lantunan tiap qosidah dan madh nabawiyah sang hadi yang memimpin, jamaah rodat juga sangat rancak melakukan ketrek dan drek mengiringi shalawat. Dua pasang penabuh terbang sisi kanan dan kiri juga silih berganti melaksanakan tugasnya mengiringi rodat dengan irama pukulan juz dan yahum.

ISHARI NU,PC ISHARI NU SIDOARJO,PAGERWOJO,BUDURAN,RODAT,DREK,TERBANGAN

Ketika jamaah ISHARI NU Buduran membawakan muhud ibtida’ dan bi syahri, tampak jamaah dari Anak Cabang lainnya rawuh secara bergelombang. Beberapa di antaranya adalah jamaah ISHARI NU Anak Cabang Gedangan yang dipimpin oleh Abah Wito dan Cak Marzuqi, serta jamaah Anak Cabang Porong yang dipimpin oleh ustadz Asrori. Ustadz H. Efendi, ustadz M. As’adi dan ustadz Fadli beserta rombongannya juga hadir dan langsung melaporkan kedatangannya pada ustadz Ya Arif yang memang biasanya didapuk mengatur jadwal penampilan tiap Anak Cabang dalam kapasitas sebagai hadi, penabuh terbang, dan rodat. Ustadz Ya Arif ini selain sebagai PC ISHARI NU Sidoarjo juga Ketua Tanfidzi PAC ISHARI NU Buduran. Ustadz H. Efendi didapuk memimpin muhud tanaqqol, sedangkan ustadz As’adi didapuk memimpin muhud Badat Lana. Nama terakhir ini sesekali juga membacakan rowi di sela-sela muhud.

ISHARI NU,PC ISHARI NU SIDOARJO,PAGERWOJO,BUDURAN,RODAT,DREK,TERBANGAN

Rois Majelis Hadi PC ISHARI NU Sidoarjo Kyai Ghufron Muhammad yang selalu diderekne oleh puteranya yang bernama Gus Yusuf tampak rawuh dari awal Gladen Rutin Kubro tersebut dan duduk di sisi selatan ruang utama masjid di dekat meja protokol bersama ustadz Ya Arif. Ketua Tanfidzi PC ISHARI NU Sidoarjo Abah Mukayat rawuh dan setelah mushofahah dengan jamaah yang duduk di serambi masjid, beliau langsung sowan Kyai Ghufron Muhammad dan duduk di dekatnya. Menyusul kemudian Katib Majelis Hadi PC ISHARI NU Sidoarjo Gus Abdul Halim Nur rawuh bersama rombongan.

Di sela-sela pembacaan shalawat di tiap muhud, tampak jamaah yang baru datang, yang menunggu giliran melantunkan shalawat, atau yang beristirahat setelah membawakan shalawat, tampak duduk bercengkerama membuat lingkaran-lingkaran kecil di sekitar masjid. Terlihat mereka saling berbincang dengan berbagi wedang kopi dan air putih, dan juga menikmati nasi bungkus sebagai pengganti energi setelah melaksanakan tugasnya. Terkadang jari-jari atau tapak tangan mereka bergerak menepuk-nepuk kaki seolah mengiringi irama shalawat yang sedang dibawakan oleh jamaah di ruang utama masjid.

ISHARI NU,PC ISHARI NU SIDOARJO,PAGERWOJO,BUDURAN,RODAT,DREK,TERBANGAN

Pada kesempatan ini, biasanya mereka menimba atau men-tashih pengetahuan dan skill ke-ISHARI-an pada Majelis Hadi yang rawuh. Beruntung bagi jamaah ISHARI NU Sidoarjo karena Rois Majelis Hadi Kyai Ghufron Muhammad selalu rawuh pada kegiatan rutin seperti ini. Bahkan seringkali kyai sepuh yang nyentrik dan sangat energik ini me-refresh pengetahuan dan skill ke-ISHARI-an dengan menyelipkan beberapa informasi baru bagi jamaah yang nderekne beliau. Tentu informasi tersebut menjadi ilmu bagi jamaah yang menerimanya. Di akhir muhud mahallul qiyam, beliau memimpin bacaan doa dalam kitab maulid Syaroful Anam.

Shollallahu robbuna ‘ala Nuril Mubin, Ahmadal Musthofa Sayyidil Mursalin, wa ala aalihi washahbihi ajma’in.” Begitulah salah satu kalimat doa yang diulang sebanyak tiga kali dengan dilagukan sebagai ciri khas doa dalam amaliyah ISHARI NU. ©