DAMARSI. Bertempat di masjid Al-Barokah, pada Jumat (03/05/24) dilaksanakan Lailatul Ijtima’ (LI) dan Halal Bi Halal Syawal 1445 H MWCNU Buduran dengan dihadiri oleh jajaran kepengurusan NU di tingkat MWC dan ranting se-Buduran. Sebagaimana kebiasaan LI, kegiatan khas warga nahdliyyin itu dimulai dengan pelaksanaan beberapa shalat sunnah, yaitu shalat taubat, shalat tasbih, dan shalat hajat. Adalah KH. Jalisil Ulama yang didapuk sebagai imam shalat-shalat sunnah ini. Dilanjutkan dengan pembacaan istighotsah dan doa yang langsung dipimpin oleh Rois Syuriyah MWCNU Buduran, KH. Chusnul Waro.
Setelah itu kegiatan dirangkai dengan pembacaan shalawat mahallul qiyam dengan iringan ISHARI NU MWCNU Buduran. Terlihat para ishariyyin sangat kompak membawakan rodat dan drek mengiringi tiap bacaan shalawat yang dilantunkan. Sedangkan bagi jamaah LI yang lain terlihat khidmat mengikuti pembacaan shalawat dan madh kepada Baginda Nabi Agung Muhammad sholallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallam ini di luar barisan rodat.
Ketika bacaan shalawat mahallul qiyam bil-ISHARI ini usai, ustadz Rojali Anas segera membuka acara Li secara formal dengan rangkaian kalimat-kalimat iftitah sebagaimana lazimnya protokol memulai acara. Pria gagah berwibawa ini mempersilahkan tuan rumah menyampaikan sepatah dua patah kata sebagai sambutan shahibul bait. Adalah ustadz Anwaruddin, ketua tanfidziyah PRNU Damarsi yang juga sehari-hari diberi mandat sebagai kepala desa menyampaikan sambutannya. Pria yang pada malam itu berbaju batik corak terang itu menyampaikan terima kasih atas rawuhnya para jamaah, sekaligus permohonan maaf atas kekurangan dalam memfasilitasi LI.
Berikutnya MC mempersilahkan ketua tanfidziyah MWCNU Buduran untuk menyampaikan sambutan. Kyai Mahrus, M.Pd.I segera memberikan sambutan. Setelah kalam pembuka, beliau menyampaikan terima kasih kepada PRNU Damarsi sebagai tuan rumah yang telah memfasilitasi pelaksanaan LI dan halal bi halal bagi warga nahdliyyin se-Buduran. Sekaligus juga mengingatkan tentang perlunya pelaksanaan tiap agenda kegiatan NU baik di tingkat ranting dan MWC, beserta lembaga dan badan otonom (Banom) dengan kawasan bidang garapannya masing-masing.
“Terima kasih saya sampaikan kepada segenap pengurus NU dan warga Damarsi selaku tuan rumah. Juga mengingatkan pada semuanya untuk terus meningkatkan pelaksanaan program kerja di tiap lembaga dan banom”, ujarnya.
Sambutan berikutnya adalah dari Rois Syuriyah MWCNU Buduran. pada kesempatan malam itu KH. Chusnul Waro mengingatkan pada semuanya agar mewaspadai perkara yang bisa merusak atau mempengaruhi kualitas ibadah dan khidmah di NU. Di antara perkara yang bisa merusak itu semua adalah sikap ujub atas diri sendiri dan pada ibadah atau khidmah yang dipersembahkan di NU.
“Mari kita bersama-sama terus semangat beribadah dan kerkhidmah di NU, sambil mewaspadai perkara yang dapat merusaknya. Salah satu yang dapat merusak ibadah dan khidmah itu adalah ujub.” Dawuh beliau yang disimak oleh jamah dengan seksama.
LI malam hari itu diakhiri dengan doa yang dipimpin oleh Kyai Nahrowi Ridlo’i. Lalu seluruh jamaah LI saling bersalaman secara berurutan untuk saling memaafkan. Menariknya, setelah mushofahah usai, jamaah LI tidak langsung pulang tapi duduk-duduk di serambi masjid yang megah tersebut sambil bercengkerama. Di antara mereka ada yang membentuk kelompok-kelompok kecil atau dalam lingkaran yang lebih besar. Dari perbincangan yang terdengar, jamaah LI itu saling bertukar informasi seputar ke-NU-an atau sedang melakukan koordinasi terkait berbagai agenda kegiatan NU ke depannya. ©
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah
سبحان الله والحمد لله ولااله الا الله والله اكبر ولاحول ولاقوة الا بالله العلي العظيم