KAJIAN KITAB AL-JALAU AL-AFHAM SYARAH AQIDATUL AWAM: FASHAL 7 DIUTUSNYA DAN KEUTAMAAN NABI BESAR MUHAMMAD SAW

 

 ﷽.

KAJIAN KITAB AQIDATUL AWAM [TAUHID]

 FASHAL TUJUH

[Pasal 7]

[DIUTUS, KEUTAMAAN, NASAB, KELAHIRAN DAN WAFAT, KENABIAN DAN UMUR]

DIUTUS DAN KEUTAMAAN NABI BESAR MUHAMMAD

:قَالَ النَّاظِمُ رحِمَهُ اللهُ تَعَالىٰ

Sayid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Makki rahimahullahu, berkata:
خَاتِمَةٌ فِي ذِكْرِ بَاقِي الْوَاجِبِ ٢٩ مِمَّـا عَـلَى مُكَلَّفٍ مِنْ وَاجِبِ
Sebagai penutup untuk menerangkan ketetapan yang wajib, dari hal yang menjadi kewajiban bagi mukallaf

نَبِـيُّـنَا مُحَمَّـــــدٌ قَدْ أُرْسِــلاَ ٣٠ لِلْـــــعَالَمِـيْـنَ رَحْــــــمَةً وَفُضِّلاَ
Nabi kita Muhammad telah diutus untuk seluruh alam sebagai Rahmat dan keutamaan diberikan kepada beliau SAW melebihi semua

MUFRADAT [KOSAKATA]

 لِلْـــــعَالَمِـيْـنَ   : bentuk isim jamak untuk kata “ عَالَمٌ “. Alam adalah sebutan bagi segalah sesuatu selain Allh ﷻ meliputi malaikat, manusia, jin, dan benda-benda padat.

 

PENJELASAN:

 

Ini adalah penutup menjelaskan tentang hal yang wajib diyakini oleh setiap orang mukalaf, yaitu:

  • Sesungguhnya Allah ﷻ mengutus Nabi kita Muhammad ﷺ sebagai rahmat bagi semesta alam dan anugrah bagi semua orang mukmin. Firman Allah ﷻ:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ [سورة الانبياء الاية: ۱٠۷]

Artinya: Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam. [QS. Al-Anbiya’: 107]

قَالَ ﷺ : ِإنَّمَا أَنَا رَحْمَةٌ مُهْدَاةٌ [رواه ابن سعد والحاكم عن أبي هريرة رضي الله عنه]

Artinya: Bersabda: Nabi Muhammad: Aku ini hanya rahmat yang dikaruniakan dan dihadiahkan. [diriwayatkan oleh Imam Ibnu Sa’d dan Imam Hakim dari Abi Hurairah radhiyallahu ‘anh]

وقال تعالى: لَقَدْ مَنَّ اللّٰهُ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ اِذْ بَعَثَ فِيْهِمْ رَسُوْلًا مِّنْ اَنْفُسِهِمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَۚ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ [سورة آل عمران الاية: ۱٦٤]

 

Firman Allah ﷻ: Artinya: Sungguh, Allah benar-benar telah memberi karunia kepada orang-orang mukmin ketika (Dia) mengutus di tengah-tengah mereka seorang Rasul (Muhammad) dari kalangan mereka sendiri yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Kitab Suci (Al-Qur’an) dan hikmah. Sesungguhnya mereka sebelum itu benar-benar dalam kesesatan yang nyata. [QS. Ali Imran: 164].

  • Allah ﷻ mengkhususkan anugrah hanya untuk orang-orang mukmin, karena merekalah yang nikmat yang sebenarnya diutusnya Nabi Muhammad ﷺ. Dan Allah ﷻ benar-benar mengutus Nabi Muhammad ﷺ untuk seluruh makhluk. Firman Allah ﷻ:

قال تعالى: وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ [سورة سباء الاية: ٢٨]

Firman Allah ﷻ: Artinya: Tidaklah Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali kepada seluruh manusia sebagai pembawa berita gembira dan pemberi peringatan. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. [QS. Saba’: 28]

وقال تعالى: قُلْ يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنِّيْ رَسُوْلُ اللّٰهِ اِلَيْكُمْ جَمِيْعًا [سورة الاعراف الاية: ۱٥۸]

Firman Allah ﷻ: Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai manusia, sesungguhnya aku ini utusan Allah bagi kamu semua [QS. Al-A’raf: 158]

  • Umat Islam benar-benar sepakat bahwasannya Nabi Muhammad ﷺ adalah makhluk paling utama secara mutlak, banyak faktor yang menunjukkannya, diantaranya:
  • Firman Allah ﷻ:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا رَحْمَةً لِّلْعٰلَمِيْنَ [سورة الانبياء الاية: ۱٠۷]

Artinya: Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam. [QS. Al-Anbiya’: 107]. Ketika Nabi Muhammad ﷺ adalah menjadi rahmat bagi seluruh alam, secara pasti Beliau lebih mulia daripada seluruh alam semesta.

  • Firman Allah ﷻ:

وَمَآ اَرْسَلْنٰكَ اِلَّا كَاۤفَّةً لِّلنَّاسِ [سورة سباء الاية: ٢٨]

Artinya: Tidaklah Kami mengutus engkau (Nabi Muhammad), kecuali kepada seluruh manusia. [QS. Saba’: 28]. Sedangkan para Nabi [selain Nabi Muhammad ﷺ]  hanya diutus pada kaumnya saja.

  • Mengambil janji setia para Nabi untuk iman kepada Nabi Muhammad ﷺ dan menolong-Nya apabila mereka menyusul masa diutusnya-Nya, dalam firman Allah ﷻ:

وَاِذْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ النَّبِيّٖنَ لَمَآ اٰتَيْتُكُمْ مِّنْ كِتٰبٍ وَّحِكْمَةٍ ثُمَّ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مُّصَدِّقٌ لِّمَا مَعَكُمْ لَتُؤْمِنُنَّ بِهٖ وَلَتَنْصُرُنَّهٗۗ قَالَ ءَاَقْرَرْتُمْ وَاَخَذْتُمْ عَلٰى ذٰلِكُمْ اِصْرِيْۗ قَالُوْٓا اَقْرَرْنَاۗ قَالَ فَاشْهَدُوْا وَاَنَا۠ مَعَكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ [سورة آل عمران الاية: ۸۱]

Artinya: (Ingatlah) ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi, “Manakala Aku memberikan kitab dan hikmah kepadamu, lalu datang kepada kamu seorang rasul yang membenarkan apa yang ada pada kamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya.” Allah berfirman, “Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian dengan-Ku atas yang demikian itu?” Mereka menjawab, “Kami mengakui.” Allah berfirman, “Kalau begitu, bersaksilah kamu (para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu.” [QS. Ali Imran: 81].

  • Firman Allah ﷻ:

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ [سورة الانشراح الاية: ٤]

Artinya: dan meninggikan (derajat)-mu (dengan selalu) menyebut-nyebut (nama)-mu? [QS. Al-Isyirah: 4]. Dikatakan dalam firman Allah ﷻ ini: terdapat penyertaan penyebutan nama Nabi Muhammad ﷺ dengan nama Allah ﷻ, juga didalam dua kalimt syahadat, dalam adzan, dalam tasyahud. Dan tidak ada penyertaan nama Nabi selain Nabi Muhammad ﷺ  disertakan dengan nama Allah ﷻ.

  • Firman Allah ﷻ:

مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ [سورة النساء الاية: ٨٠]

Artinya: Siapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sungguh telah menaati Allah. [QS. Al-Nisa’: 80] . dalam ayat ini Allah ﷻ menyertaka taat kepada-Nya dengan taat kepada Nabi Muhammad ﷺ

  • Firman Allah ﷻ:

وَاللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَحَقُّ اَنْ يُّرْضُوْهُ [سورة التوبة الاية: ٦٢]

Artinya:  Allah dan Rasul-Nya lebih pantas mereka (raih) keridaan-Nya [QS. Al-Taubah: 62]. dalam ayat ini Allah ﷻ menyertakan Ridha-Nya dengan Ridha Nabi Muhammad ﷺ.

  • Firman Allah ﷻ:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ [سورة الانفال الاية: ٢٤]

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul (Nabi Muhammad) [QS. Al-Anfal: 24]. dalam ayat ini Allah ﷻ menyertakan memenuhi seruhan-Nya dengan memenuhi seruhan Nabi Muhammad ﷺ.

  • Agama Nabi Muhammad ﷺ adalah lebih utama-utamanya agama, maka dapat dipastikan bahwa Nabi Muhammad ﷺ adalah lebih utama-utamanya para Nabi ‘alaihimus salam.
  • Umat Nabi Muhammad ﷺ adalah lebih utama-utamanya umat karena mereka mengikuti Penghulu kita Nabi Muhammad ﷺ. Firman Allah ﷻ:

كُنْتُمْ خَيْرَ اُمَّةٍ اُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ [سورة آل عمران الاية: ۱۱٠]

Aritnya: Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia [QS. Ali ‘Imran: 110].

  • Nabi Muhammad ﷺ adalah pamungkas para Rasul, maka Beliau wajib sebagai Rasul yang paling mulia.
  • Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

أَنَا سَيِّدُ وَلَدِ آَدَمَ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ وَلاَ فَخْرَ، وَبِيَدِيْ لِوَاءُ اْلحَمْدِ وَلاَ فَخْرَ، وَ مَا مِنْ نَبِيٍّ يَوْمَئِذٍ آَدَمُ فَمَنْ سِوَاهُ إِلاَّ تَحْتَ لِوَاءِيْ وَ أَنَا أَوَّلُ شَافِعٍ وَمُشَفَّعٍ وَلاَ فَخْرَ [رواه أحمد والترمذي وابن ماجه عن أبي سعيد، حديث حسن]

Artinya: Aku adalah pemimpin anak adam pada hari kiamat dan Aku tidak sombong, dan di tanganku bendera Al-Hamd dan Aku tidak sombong, dan tidak ada seorang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun, tidak pula Adam juga yang lainnya ketika itu kecuali semua di bawah benderaku, serta aku orang yang pertama memberikan syafaa’at dan orang yang pertama kali diberi mandat untuk memberikan syafa’at dan Aku tidak sombong. [diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Imam Turmudzi, dan Imam Ibnu Majah dari Abi Said, ini adalah Hadits Hasan]

  • Nabi Muhammad ﷺ bersabda:

أَنَا قَآئِدُ الْمُرْسَلِيْنَ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا خَاتِمُ النَّبِيِّيْنَ وَلَا فَخْرَ وَأَنَا أَوَّلُ شَافِعٍ وَمُشَفَّعٍ وَلَا فَخْرَ [رواه الدارمي عن جابر، حديث حسن] وقوله [ولافخر] أي لافخر أعظم من هذا، أولا أقول ذلك فخرا بل تحدثا بالنعمة]

Artinya: Saya adalah pemimpin para Rasul, dan tidak ada kesombongan, saya adalah penutup para Nabi dan tidak ada kesombongan, saya adalah orang pertama yang akan memberi syafa`at dan orang pertama yang diberi mandat memberikan syafa`at dan tidak ada kesombongan. [diriwayatkan oleh Imam Al- Darimi dari Jabir, ini adalah Hadits Hasan]. kata “ وَلَا فَخْرَ        yakni, Aku tidak sombong walaupun lebih dari ini, atau Aku tidak mengatakan demikian itu karena membanggakan diri, tetapi karena menceritakan nikmat yang telah diberikan kepadaku.

Hadits ini tidak bertentangan dengan sabda Nabi Muhammad ﷺ:

مَا يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُوْلَ: إِنِّيْ خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ متّٰى- ونسبه إلى أبيه [رواه البخاري]

Artinya: “Tidak sepantasnya bagi seseorang untuk berkata: “Sesungguhnya aku (Nabi Muhammad) lebih baik dari Yunus ibn Matta” –  Nabi Muhammad   menasabkan Nabi Yunus kepada Ayah Beliau. [diriwayatkan oleh Al-Imam Bukhari]

Takwil hadits ini dapat menunjukkan beberapa arti, anatara lain:

  1. Nabi Muhammad ﷺ bersabda demikian sifat tawadhu’ [rendah hati] Beliau
  2. Agar supaya orang-orang tidak punya keyakinan adanya kekurangan pada diri Nabi Yunus ‘alaihis salam
  3. Agar supaya orang-orang tidak punya keyakinan adanya perbedaan keutamaan antara para Nabi dalam sisi kenabian dan kerasulan.
  4. Nabi Muhammad ﷺ bersabda demikian sebeluam mengetahui sebenarnya siapakah Nabi yang paling utama.

 

وَاللهُ أَعْلَمُ

۞۞۞۞۞۞۞۞۞

 

 ﷽.

NASAB DAN IBU YANG MENYUSUI NABI BESAR MUHAMMAD

:قَالَ النَّاظِمُ رحِمَهُ اللهُ تَعَالىٰ

Sayid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Makki rahimahullahu, berkata:
أَبـُوْهُ عَبْدُ اللهِ عَبْدُ الْمُطَّلِـبْ ٣١ وَهَاشِـمٌ عَبْدُ مَنَافٍ يَنْتَسِـبْ
Ayahnya bernama Abdullah putera Abdul Mutthalib, dan nasabnya bersambung kepada Hasyim putera Abdi Manaf

وَأُمُّـهُ آمِـنَةُ الـزُّهْــــــــــــرِيـَّهْ ٣٢ أَرْضَـعَتْهُ حَلِيْـــــمَـةُ السَّـعْدِيـَّهْ

Dan ibunya bernama Aminah Az-Zuhriyyah, yang menyusui beliau adalah Halimah Al-Sa’diyyah

PENJELASAN:

 Wajib bagi setiap mukalaf mengetahui nasab Nabi Muhammad ﷺ dari jalur Ayah maupun Ibu. Adapun nasab Nabi Muhammad ﷺ dari jalur Ayah adalah: Nabi Muhammad ﷺ bin Sayid Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luayyi bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan.

Imam Malik menghukumi makruh penetapan nasab Nabi  Muhammad ﷺ sampai Nabi Adam ‘alaihis salam karena tidak ada ketetapannya, dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad ﷺ ketika nasab Beliau disebut sampai Sayid Adnan, Beliau bersabda: “berdusta para ahli nasab”.

Adapun nasab Nabi Muhammad ﷺ dari jalur Ibu adalah: Nabi Muhammad ﷺ bin Sayidah Aminah binti Wahb bin Abdi Manaf bin Zuhrah bin Kilab, nasab Ibu Baginda Nabi Muhammad ﷺ dan nasab Ayahandanya berkumpul di Sayid Kilab.

Ibu yang meneteki Nabi Muhammad ﷺ adalah Sayidah Halimah binti Abi Dzuaib dari anak cucu Sa’ad bin Bakar, nama suami Sayidah Halimah adalah Abu Kabasyah. Beliaulah yang biasanya dikait-kaitkan oleh Suku Quraisy kepada Rasulullah ketika ingin mengejek Beliau. Mereka mengatakan dengan nada menghina: “Inilah putra Abi Kabasyah sedang membicarakan kabar dari langit.”

Barokah mengalir dengan deras untuk keluarga orang-orang yang meneteki Baginda Nabi Muhammad ﷺ selama Beliau berada dan tinggal bersama mereka, Baginda Nabi Muhammad ﷺ tinggal di perkampungan ini selama kurun waktu empat tahun, tempat tinggal mereka diatas Thaif.

 

وَاللهُ أَعْلَمُ

۞۞۞۞۞۞۞۞۞

WAFAT DAN KELAHIRAN RASULULLAH MUHAMMAD

 :قَالَ النَّاظِمُ رحِمَهُ اللهُ تَعَالىٰ

Sayid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Makki rahimahullahu, berkata:
مَوْلـِدُهٗ بِمَـــــــــكَّـةَ اْلأَمِيْــنَهْ ٣٣ وَفَاتُـهُ بِـطَــــــيْـبَةَ الْـمَــــــدِيْنَهْ
Lahirnya di Makkah yang aman, dan wafatnya di Thayyibah (Madinah)

 PENJELASAN:

Baginda Nabi Muhammad ﷺ dilahirkan di Makkah yang aman, tepatnya pada pagi hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awal, bertepatan dengan 20 April 571 Masehi, bersamaan dengan tahun Gajah, yakni pada tahun Abrahah memerangi penduduk Makkah dan mau merobohkan kakbah. Maka Allah menolak itu semua dengan ayat yang bersinar, kejadian ini telah disebutkan Surah Al-Fil.

Baginda Nabi Muhammad ﷺ wafat di Thayyibah [Madinah Al-Munawarah] pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awal 11 Hijriah bertepatan dengan 8 Juni 633 Masehi, Baginda Nabi Muhammad ﷺ dimakamkan pada hari Rabu di kamar Sayidah Aisyah radhiyallahu ‘anha.

وَاللهُ أَعْلَمُ

۞۞۞۞۞۞۞۞۞

 

KENABIAN DAN USIA RASULULLAH MUHAMMAD

:قَالَ النَّاظِمُ رحِمَهُ اللهُ تَعَالىٰ

Sayid Ahmad Al-Marzuqi Al-Maliki Al-Makki rahimahullahu, berkata:

أَتَـمَّ قَــــبْـلَ الْـــوَحْيِ أَرْبَعِيْنَا ٣٤ وَعُـــــمْـرُهٗ قَدْ جَـاوَزَ السِّـتِّيْنَا
Sebelum turun wahyu, nabi Muhammad ﷺ telah sempurna berumur 40 tahun, dan usia beliau 60 tahun lebih

Ketika Baginda Nabi Muhammad ﷺ telah genap berusia 40 tahun, datang kepada-Nya Malaikat Jibril dengan membawa wahyu kenabian pada hari Senin, 17 Ramadhan tahun ke- 41 dari kelahiran-Nya, saat itu Beliau berusia 40 tahun 6 bulan 8 hari berdasarkan kalender Qomariyah bertepatan dengan 6 Agustus 610 Masehi di gua Hira’.

Al-Qur’an yang pertama kali turun kepada Baginda Nabi Muhammad ﷺ adalah ﴿إِقْرَأْ﴾ sebagaimana dalam hadits sahih yang diriwayatkan dari Sayidah Aisyah radhiyallahu anha, hadits tersebut juga diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari dan Ubaid bin Umair radhiyallahu anhuma, Al-Imam Al-Nawawi berkata: hal tersebut adalah pendapat yang benar dipedomani oleh mayoritas ulama’ salaf maupun ulama’ khalaf. Setelah diutus Baginda Nabi Muhammad ﷺ tinggal di Makkah selama 13 tahun dan tinggal di Madinah selama 10 tahun. Baginda Nabi Muhammad ﷺ wafat ketika berusia 63 tahun 3 hari berdasarkan kalender Qomariyah dan usia 61 tahun 84 hari berdasarkan kalender Syamsiyah.

 

وَاللهُ أَعْلَمُ

۞۞۞۞۞۞۞۞۞

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

,