Sidokepung – Pengurus Nahdlatul Ulama Ranting Desa Sidokepung menyelenggarakan Lailatul Ijtima’ Rutinan setiap Ahad Wage di lingkungan Desa Sidokepung ini. Dan Lailatul Ijtima’ kali ini, Ahad (24/12), bertempat di Musholla Al Kautsar Perum Jade Ville RT 46 RW VI, Sidokepung Buduran Sidoarjo.
Kegiatan Lailatul Ijtima’ tersebut dihadiri oleh :
– Gus Shofwil Widad (Pengasuh PP. Darussalam Al Khoziny Buduran)
– KH. Azizurrahman (Rais Syuriyah Ranting NU Sidokepung)
– Ust. Nurhasan (Ketua Tanfidziyah Ranting NU Sidokepung)
– Ust. Yasik (Ketua PR ISHARI NU Sidokepung)
– Sahabat Imam (Ketua PR GP Ansor NU Sidokepung)
Seperti diketahui, Lailatul Ijtima’ adalah tradisi yang terkenal di kalangan jam’iyah NU. Kegiatan Lailatul Ijtima’ merupakan sebuah pertemuan di waktu malam yang biasanya diselenggarakan setiap satu bulan sekali dan dilakukan setelah Sholat Isya berjamaah di Masjid, Musholla, ataupun di rumah. Kegiatan Lailatul Ijtima’ ini selain menjadi media untuk merekatkan konsolidasi organisasi, juga untuk mempererat silaturahmi sesama warga Nahdliyin, terutama antar ulama sepuh dengan pengurus dan antara generasi muda NU dengan para sesepuh NU, sehingga dua manfaat bisa diraih sekaligus.
“Rutinan Ahad Wage ini disambut dengan antusiasme warga sekitar komplek perumahan Jade Ville sangat yang mayoritas jamaah Nahdlatul Ulama, dan warga sangat termotivasi dengan terlaksananya tersebut,” tutur Ust. Lazib Takmir Musholla.
“Dengan diadakan Rutinan Lailatul Ijtima’ ini merupakan suatu hal yang sangat positif di kalangan Desa Sidokepung dan mengingat kembali para pejuang pendiri NU dalam keadilan, kesejahteraan umat, sosial dengan nilai Islam dan pentingnya mengerti pemahaman dan nilai – nilai Ahlussunnah Wal Jamaah (ASWAJA) khususnya di lingkungan warga NU desa Sidokepung ini,” terang Ust. Nurhasan.
Awal acara dimulai pukul. 06.00 dengan bacaan Khotmil Quran Bil Ghoib yang dilantunkan oleh para hafidzah secara bergantian hingga khatam pada pukul 15.00 WIB.
Acara tersebut dilanjutkan bakda sholat Maghrib berjamaah dengan membaca tahlil. Dan setelah berjamaah sholat Isya, dilanjutkan dengan Sholat Tasbih, Hajat, Taubat, dan sujud syukur yang dipimpin oleh Ketua PRNU Sidokepung yang bertindak sebagai imam sholat.
Setelah itu dilanjutkan dengan mengkhatamkan kasidah Burdah gubahan Imam Muhammad Al Bushiri yang diiringi oleh Hadrah Al banjari yang dipunggawai oleh Ketua Ansor Sidokepung. Sedangkan pada saat Mahallul Qiyam diiringi oleh para Muhibbin dari Jam’iyah ISHARI NU Sidokepung dengan Abah Ja’i yang bertindak sebagai Hadi.
Di penguhujung acara Gus Widad memberikan sedikit Mauidloh Hasanah bahwa Lailatul Ijtima’ yang diadakan di NU Ranting Sidokepung ini mempunyai ciri sendiri. “Biasanya Lailatul Ijtima’ di tempat lain itu tidak ada Burdah tapi Lailatul Ijtima’ di Sidokepung ini juga memasukkan Burdah dalam rangkaian acara Lailatul Ijtima’ ini,” ujar menantu KHR. Abdussalam itu memberikan apresiasi.
Beliau juga menyampaikan keistimewaan Burdah bahwa menurut para ulama, mengkhatamkan Burdah 1 kali sama dengan mengkhatamkan Kitab Dalailul Khairat sebanyak 70 kali, padahal Dalailul Khairat jauh lebih tebal daripada Burdah. Dan sebelum acara ditutup Doa oleh Rais Syuriyah PRNU Sidokepung KH. Azizurrahman, Gus Shofwil Widad memandu para Jamaah yang hadir untuk mentauhidkan Allah dengan mengucapkan kalimat Laillahaillallah Muhammadun Rasulullah, dan bermunajat kepada Allah dengan bait-bait dari kasidah Ya Hannan, Ya Arhamarrahimin, dan Ya Allah Biha. (Panda_Ndut)