BUDURAN. Kiranya tidak ada hari tanpa berkegiatan bagi warga nahdliyyin di Buduran, terutama menjelang momentum Hari Santri Nasional (HSN) tahun yang jatuh pada hari Ahad (22/10). Setidaknya, pada mala mini, Jumat (20/10) ada kesibukan yang berbeda di dua tempat yang berbeda. Pertama, gladden apel HSN yang berlangsung di halaman kantor MWCNU Buduran. Kedua, penyiapan akomodasi Lailatul Hadrah bil-ISHARI NU di pendopo kantor kecamatan Buduran.
Peserta gladen apel malam ini kurang lebih sama dengan malam sebelumnya. Namun tidak terlihat perwakilan dari Fatayat NU karena sedang mengikuti kegiatan di cabang. Anggota Banser yang hadir juga lebih banyak dari latihan sebelumnya. Lokasi gladen juga dipindah di arena yang sedianya esok pada Ahad (22/10) akan dijadikan sebagai tempat apel. Peralatannya juga lebih lengkap. Terlihat dari tiang bendera yang dimodifikasi dengan tatakan besi yang bersifat portabel. Bendera Merah Putih, bendera tiap lembaga dan badan otonom (Banom) juga terlihat sudah ada, lengkap dengan landeyan yang siap dipegang petugasnya.
Adik-adik IPPNU yang bertugas juga terlihat sangat antusias menjalankan tiap arahan dari sahabat Banser, baik saat melakukan tugas pengibaran bendera dan juga tugas-tugas lain terkait apel tersebut. Oleh sebab lokasinya berada di pinggir jalan raya, maka ada salah seorang petugas Banser yang menjaga dan mengatur kendaraan yang melintasi sekitar arena tersebut.
“Siaaaaap grak! Terdengar suara salah satu petugas pengibar bendera dari IPPNU, diikuti dengan dua petugas lainnya bersikap tegap sesuai aba-aba.
Di tempat yang berbeda, Kyai Ya Arif yang menjadi penangung jawab kegiatan Lailatul Hadrah dalam rangka peringatan HSN 2023 sekaligus ketua Anak Cabang ISHARI NU Buduran memandegani kepanitiaan di bidang tersebut menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pada pelaksanaan kegiatan pada Sabtu (21/10). Di antara peralatan yang disiapkan adalah seperangkat sound system, karpet, background, mini panggung, dan arena istirahat serta parkiran untuk jamaah ISHARI NU.
Tampak hadir pula pada kesempatan itu Ustadz Agus Salim, Abah Irfan, Abah Chusnan, Abah Haji Puji, dan tentunya sahabat Banser yang melakukan survei lokasi dalam rangka melaksanakan tugas keamanan pada saat kegiatan. Sedianya, pada saat pelaksanaan Lailatul Hadrah tersebut, akan hadir ratusan jamaah ISHARI NU dari tiap 16 ranting yang ada di lingkungan MWCNU Buduran. Walaupun ada desa yang belum memiliki kepengurusan ranting ISHARI NU, namun sudah memiliki jamaah kultural yang bergabung dengan ranting lainnya.
Di akhir penyiapan peralatan tersebut, terlihat mereka menyantap hidangan berupa nasi bungkus spesial yang telah disiapkan oleh Ustadz Agus Salim yang di samping menjadi bendahara kepanitiaan peringatan HSN 2023, juga menjadi Ketua Tanfidziyah PRNU Sukorejo. Begitulah semangat dan nuansa kekeluargaan warga NU Buduran ketika saling bekerjasama memakmurkan organisasinya.(c)
A’wan MWC NU Buduran | Tukang Sapu Langgar
Mahabbah gak kenal wayah