GLADEN KUBRO ISHARI NU ANCAB BUDURAN

BANJARSARI. ISHARI NU Anak Cabang Buduran mengadakan kegiatan rutin berupa Gladen Kubro yang dilaksanakan pada Sabtu (29/07/23) di Masjid Sabilul Mustaqim desa Banjarsari. Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan jamaah ISHARI NU dari 16 ranting yang ada di wilayah Buduran. Menariknya, jamaah ISHARI NU ini terdiri dari berbagai kalangan usia, dari yang anak-anak sampai yang sudah berusia lanjut, semuanya ikut meramaikan dan melestarikan tradisi peninggalan para waliyullah yang berbasis pada pembacaan kitab Maulid Syaroful Anam yang digubah oleh Syaikh al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Qasim al-Bukhari al-Mursi al-Hariri.

Pada Gladen Kubro Ancab Buduran tersebut, selain penggerak dan jama’ah ISHARI NU dari ranting-ranting se-Buduran, juga hadir Abah Machfudz yang menjadi ketua ISHARI NU Cabang Sidoarjo. Bahkan Abah Machfudz memimpin pembacaan muhud Ibtida’ di awal Gladen Kubro tersebut. Usia yang sudah sepuh, tidak dapat menutupi suara beliau yang mantab dan kharismanya ketika menjadi Hadi pembacaan muhud Ibtida dengan jamaah rodat dari ranting Dukuh Tengah dan Banjarsari.

Setelah selesai memimpin muhud Ibtida’ Abah Machfudz istirahat sejenak sambil berbincang dengan Ustadz Ya Arif yang menjadi pimpinan ISHARI NU Buduran, lalu berpamitan karena harus menghadiri kegiatan lain yang juga terkait dengan ISHARI NU Sidoarjo. Pada perbincangan itu, keduanya membahas tentang perkembangan ISHARI NU yang ada di Buduran dan Sidoarjo, terutama pada aspek regenerasi dan penataan organisasi. Maka dalam topik itu, kegiatan rutin berupa Gladen Kubro se-Ancab seperti ini menjadi sangat penting untuk menjaga kesehatan organisasi.

Ustadz Ahmad Munfarid sebagai pimpinan ISHARI NU Ranting Banjarsari sendiri terlihat sibuk ngerahapne tamu dan jama’ah ISHARI NU yang rawuh pada malam itu. Tak henti-hentinya beliau menghampiri dan njagongi para jama’ah sambil berulang kali menyuguhkan pasugatan yang telah disiapkan.

ISHARI NU ranting Banjarsari sendiri tampak sangat istimewa dalam menjalankan peran sebagai tuan rumah. Bahkan terlihat keterlibatan organ NU lain seperti Banser yang mengamankan area pelaksnaan Gladen Kubro, Fatayat dan Muslimat yang cekatan menyiapkan konsumsi, ketakmiran masjid Sabilul Mustaqim, dan juga pimpinan pemerintahan desa Banjarsari yang hadir dan memberikan sambutannya. Di akhir gladen, disampaikan bahwa pertemuan berikutnya dilaksanakan di ranting Siwalanpanji.(c)