SIDOKEPUNG. Tiap pergantian pengurus pasti diiringi dengan konteks sosial dan komposisi personal yang berbeda sesuai dengan dinamika sebuah organisasi. Hal ini juga terjadi pada Lazisnu ranting Sidokepung. Ekspektasi umat sangat besar pada lembaga ini, melihat kiprah positif yang telah diperankan selama ini di tengah umat. Atas itu, ketua NU Care Lazisnu Sidokepung, Abah Zaini menuturkan melalui pembentukan pengurus baru ini diharapkan LAZISNU menjadi lebih profesional dalam mengelola zakat, infak dan sedekah.
“LAZISNU adalah organisasi resmi dan sudah tersertifikasi di bawah organisasi NU dengan jutaan umat yang menjadi anggota. Ini potensi yang sangat besar jika mampu dikelola dengan baik untuk urusan ZIS,” katanya.
Berbekal profesionalisme yang tinggi, menurut Abah Zaini, ZIS yang dikelola bisa mempunyai kemanfaatan yang berjangka panjang dalam menyejahterakan masyarakat. Selain itu program ini juga berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Tentu program ini juga menjadi stimulus dalam pergerakan ekonomi warga nahdliyyin dan umat Islam pada umumnya.
Berikut ini merupakan 10 poin program NU Care Lazisnu Sidokepung yang berhasil dihimpun redaksi kala itu:
- Mendorong terbentuk UPZIS di semua ranting NU Ranting Sidokepung;
- Mengadakan Pembinaan/ Madrasah Amil kepada pengurus UPZIS;
- Mencari Munfiq/ kerjasama dg para pejabat pemerintah atau pengusaha yg ada di Desa Sidokepung;
- Mencari FULL TIMER;
- Study Banding kepada PC. LAZISNU di daerah yang lain;
- Melaporkan keuangan/perkembangan. Lazisnu secara berkala kepada MWCNU sebagai pembina;
- Kerjasama dengan Banom NU atau LEMBAGA NU dalam mencari munfiq atau pentasyarufan;
- Publikasi Lazisnu di masyarakat umum;
- Memberikan penghargaan kepada pengurus Lazisnu/UPZIS yang berpretasi;
- Mengadakan Bantuan Pendidikan, khitanan massal dan memberikan Sembako, santunan kaum dhuafa, anak yatim dan kematian warga apabila ada yang meninggal dunia.