2000 JAMAAH ISHARI NU SIDOARJO TERBANGKAN MUNAJAT SHALAWAT DI PENDOPO WIBAWA

PENDOPO WIBAWA. “Assalaamu ‘alaika zainal anbiyaa-i assalaamu ‘alaik.” Begitulah Rois Majelis Hadi PC ISHARI NU Sidoarjo, Kyai Ghufron Muhammad mengawali muhud Ibtida’ setelah mendahuluinya dengan pembacaan tawassul di permulaan Lailatul Hadrah di Pendopo Wibawa kabupaten Sidoarjo pada Sabtu (25/05/24). Pembacaan shalawat dengan iringan hadrah ISHARI NU dari kitab maulid Syaroful Anam gubahan al-Syaikh al-Imam Syihabuddin Ahmad bin Ali bin Qasim al-Maliki al-Bukhari al-Andalusi al-Mursi malam itu diikuti oleh 2000 jamaah ISHARI NU dari 18 Anak Cabang (Ancab) se-Sidoarjo. Acara dimulai tepat pukul 20.00 WIB dan berakhir dengan doa pada pukul 23.00 WIB.

Bagi warga nahdliyyin dan ishariyyin, sebenarnya agak aneh bila ada acara shalawat ISHARI NU yang berakhir pada jam-jam itu. Memang biasanya terbangan –istilah umumnya dari amaliyah ISHARI NU—, paling tidak baru usai ketika waktu subuh menjelang. Bahkan di era awal-awal kemunculan tradisi khas warga NU ini, terbangan kerap kali baru usai dengan pembacaan doa setelah subuh. Memang pelaksanaan terbangan malam itu tidak membawakan semua muhud yang jumlahnya lima belas, melainkan hanya lima muhud yaitu Ibtida’, bi Syahri, al-Hamdulillah, Badat Lana, dan Mahallul Qiyam.

Muhud Ibtida’ dipimpin oleh Kyai Ghufron Muhammad sebagai Hadi, sedang pemukul terbang dari Ancab Gedangan, Ancab Prambon, Ancab Sedati, dan Ancab Taman. Muhud Bi Syahri dipimpin oleh ustadz H. Efendi dengan iringan pukulan terbang dari Ancab Krembung, Ancab Porong, Ancab Jabon, dan Ancab Krian. Dua muhud itu diiringi rodat dari Ancab Sidoarjo sebanyak 200 jamaah, Ancab Candi 70 jamaah, Ancab Tanggulangin 20 jamaah, dan Ancab Buduran sebanyak 200 jamaah.

Muhud al-Hamdulillah dipimpin ustadz Fadli dengan iringan pukulan terbang dari Ancab Wonoayu, Ancab Sukodono, Ancab Tulangan, dan Ancab Buduran. Muhud Badat Lana dipimpin oleh Abah H. Nur Hadi dengan iringan pemukul terbang dari Ancab Candi, Ancab Balong Bendo, Ancab Tarik, dan Ancab Tanggulangin. Dua muhud itu diiringin oleh rodat dari Ancab Taman 200 jamaah, Ancab Waru 200 jamaah, dan Ancab Gedangan 100 jamaah.

Muhud Mahallul Qiyam dipimpin oleh Gus Abdul Halim Nur dengan iringan penabuh terbang dari Ancab Sidoarjo, Ancab Waru, dan PC ISHARI NU Sidoarjo. Muhud yang biasa disebut dengan srokalan itu diiringi oleh rodat dari Ancab Jabon 100 jamaah, Ancab Porong 100 jamaah, Ancab Krembung 30 jamaah, Ancab Prambon 50 jamaah, Ancab Tarik 70 jamaah, Ancab Krian 80 jamaah, dan Ancab Wonoayu 150 jamaah. Usai Mahallul Qiyam, doa dibacakan oleh Gus Abdurrohman.

Muqossimu al-awqot pelaksanaan hadrah malam itu adalah Gus A. Nu’aim Abud, sedangkan bacaan rowi dibawakan oleh Gus Fathurrohman. Menempati posisi di sisi timur panggung hadrah dua muharrik ISHARI NU itu melaksanakan tugasnya. Tepat jam 20.00 WIB Gus Nu’aim mengawali acara dan membacakan sholawat al-Nabiy al-Ummiy pada kalam muqoddimah-nya. Gus Fathurrohman membacakan untaian madh, shalawat, salam, hadits, serta akhbar dari kitab Syaroful Anam dengan irama Hijaz dan suara yang luar biasa istimewa. Abah Mukhayat selaku Ketua Tanfidzi PC ISHARI NU Sidoarjo tampak sibuk dan cekatan mengkoordinasi jajaran pengurusnya dan aparat pemerintah kabupaten dalam meng-handle tugas yang telah dibagi pada rapat akhir sehari sebelumnya yang dilaksanakan di perkantoran komplek maqbarah Waliyullah al-Majdub KH. Ali Mas’ud Pagerwojo.

Alhamdulillah, terbangan malam ini diberi kelancaran dalam pelaksanaan sesuai rencana Gus. Moga ke depan akan lebih baik lagi.” Dawuh beliau sambil menyambut jabatan tangan dari beberapa jamaah.

Setelah usai muhud Bi Syahri, Pak Subandi sebagai Plt Bupati Sidoarjo menyampaikan sambutannya. Pidato singkat yang disampaikan dengan berdiri tersebut secara substansial memberikan apresiasi pada seluruh jamaah dan PC ISHARI NU Sidoarjo atas kegiatan malam itu. Beliau juga menginformasikan bahwa kegiatan seperti ini sudah menjadi agenda tetap bagi pemerintah kabupaten Sidoarjo, dan pada tahun 2024 ini pelaksanaan shalawat ISHARI NU yang difasilitasi oleh pemerintah kota udang dan bandeng ini sedianya akan dilakukan empat kali. “Ini merupakan kegiatan yang sangat baik dari program pimpinan sebelumnya, oleh karena itu mari kita teruskan. Di tahun 2024 shalawat ISHARI NU diagendakan empat kali.” Ujarnya.